Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) berhasil memangkas kerugian sepanjang tahun 2023. Hal tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan yang signifikan.
Mengacu laporan keuangan di laman BEI, rugi setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ACST sebesar Rp270,14 miliar hingga 31 Desember 2023. Rugi bersih itu menyusut sekitar 39,82% dibandingkan periode sama 2022 yang merugi sebesar Rp448,90 miliar.
Pada saat yang sama, pendapatan ACST justru terpantau melonjak 126,60% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp2,34 triliun pada 2023, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,03 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan ACST ditopang dari sektor konstruksi sebesar Rp2,15 triliun, diikuti jasa penunjang konstruksi Rp206,58 miliar dan perdagangan Rp48,61 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp63,24 miliar.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok ACST juga ikut terkerek 77,16% YoY menjadi Rp2,38 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,34 triliun pada 2022.
Adapun, rugi bruto perseroan juga terpangkas 87,16% menjadi Rp40,04 miliar, dibandingkan periode sama tahun 2022 sebesar Rp311,94 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, kas dan setara kas ACST pada akhir tahun tercatat sebesar Rp298,67 miliar atau naik 45,12% YoY dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp205,8 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset ACST naik menjadi Rp2,60 triliun hingga 31 Desember 2023, dibanding posisi 2022 sebesar Rp2,11 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp2,21 triliun, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,44 triliun. Sedangkan ekuitas ACST turun menjadi Rp396,05 miliar, dibanding akhir 2022 sebesar Rp670,99 miliar.
Sebagai pengingat, perjanjian penting pada tahun 2023 lalu, Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) berkongsi dengan Grup Salim PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan emiten BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) melalui konsorsium PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) meraih konsesi tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun.
Pemerintah memberikan izin untuk kongsi ACST, META, dan ADHI, untuk mengelola tol JORR-E selama 45 ][ptahun, termasuk masa konstruksi untuk mengoperasikan serta memungut tarif tol dari penggunanya, sesuai, dengan ketentuan dalam perjanjian konsesi. Total nilai investasi Tol JORR-E sebesar Rp21,3 triliun.