Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi milik keluarga Djokosoetono, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) tengah merancang strategi untuk memaksimalkan peluang jelang momentum mudik Lebaran 2024 atau Hari Raya Idulfitri 1445 H.
Direktur Utama BIRD Adrianto (Andre) Djokosoetono mengatakan, pada momen Lebaran tahun ini tren pertumbuhan sektor transportasi masih akan meningkat, terutama pada periode arus balik.
"Hal ini kami lihat sebagai peluang untuk mendukung tingginya mobilitas masyarakat dengan menyiapkan armada baik taksi, mobil rental, bus, maupun shuttle antarkota dengan jumlah yang memadai," ujar Andre kepada Bisnis, dikutip Rabu (6/3/2024).
Selain itu, lanjutnya, perseroan juga memastikan keamanan dan kenyamanan armada dengan pengemudi yang andal, memaksimalkan berbagai saluran pemasaran, serta menawarkan berbagai promosi.
Terlebih, Blue Bird juga memiliki lini bisnis yang menjual mobil bekas operasional taksi yakni Mobil Go yang berpeluang ketiban berkah jelang mudik Lebaran.
Adapun, pada 2024 Blue Bird menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp2 triliun yang salah satu fokusnya digunakan untuk pembelian armada sebanyak 7.000 unit.
Baca Juga
"Peruntukannya untuk peremajaan atau penjualan eks-armada dalam Mobil Go dan penambahan armada. Hal ini kami lakukan untuk semua tipe kendaraan, baik mobil BBM, mobil listrik [EV], maupun mobil berbahan bakar gas [CNG]," ujarnya.
Dia mengatakan, BIRD akan mengoptimalkan utilisasi seluruh lini bisnis dan armada yang dimiliki untuk dapat mendukung mobilitas masyarakat, terutama jelang Lebaran. Utilisasi tersebut juga akan terus dimonitor di tengah penambahan jumlah armada, menjaga kualitas armada, hingga kesiapan dan profesionalisme para pengemudi.
"Kami melihat tradisi arus mudik-balik juga sebagai momentum yang baik dalam permintaan taksi di luar Jakarta, charter bus Bigbird dan shuttle Cititrans," pungkasnya.
Menilik kinerja terakhirnya, BIRD mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tembus Rp367,42 miliar hingga kuartal III/2023, atau naik 40,97% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp260,62 miliar.
Kenaikan laba didorong meningkatnya pendapatan 28,72% yoy menjadi Rp3,22 triliun pada 9 bulan 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,50 triliun. Adapun, kontribusi segmen non-taksi mencapai 25% dari total pendapatan, naik dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang hanya berkontribusi sebesar 22%.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan BIRD ditopang dari taksi yang berkontribusi sebesar Rp2,41 triliun, diikuti pendapatan non-taksi sebesar Rp854,43 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp44,35 miliar.