Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menetapkan total dividen tahun buku 2023 sebesar Rp51,19 miliar yang akan dibayarkan pada 28 Maret 2024.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PJAA pada pekan lalu di Jakarta, menetapkan pembayaran dividen sebesar Rp32 per lembar saham atau setara 21,77% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2023.
“Akan dibagi sesuai dengan ketentuan berlaku, sehingga total dividen yang dibagikan sebesar Rp51.199.999.936 [Rp51,19] miliar,” tulis pengumuman PJAA, dikutip Rabu (28/2/2024)
Rapat juga menetapkan cadangan umum sebesar Rp2,35 miliar atau 1% dari laba bersih, dan memutuskan laba ditahan sebesar Rp183,97 miliar atau 78,23% dari total laba bersih 2023.
Berikut jadwal pembagian dividen Jaya Ancol (PJAA):
- Tanggal efektif: 23 Februari 2024
Baca Juga
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 4 Maret 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 5 Maret 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 6 Maret 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 7 Maret 2024
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai: 6 Maret 2024 – 16.00 WIB
- Tanggal pembayaran dividen: 28 Maret 2024
Sepanjang tahun 2023, PT Pembangunan Jaya Ancol menorehkan kinerja gemilang setelah berhasil membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PJAA membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp235,17 miliar atau melesat 52,48% dibanding tahun 2022 yang meraih Rp154,22 miliar.
Kenaikan laba bersih didorong oleh pendapatan yang tumbuh 32,98% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,27 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp957,87 miliar.
Secara rinci, pendapatan terbesar PJAA ditopang dari segmen pariwisata yang berkontribusi Rp1,01 triliun, segmen real estat menyumbang Rp131,46 miliar, dan perdagangan dan jasa Rp141,62 miliar. Adapun pendapatan tersebut dikurangi biaya eliminasi Rp9,33 miliar.
Seiring melonjaknya pendapatan, beban pokok pendapatan dan beban langsung juga ikut meningkat 39,39% menjadi Rp576,88 miliar pada 2023. Alhasil, PJAA mencetak laba bruto sebesar Rp696,95 miliar atau naik 28,11% secara tahunan.
Total aset PJAA sepanjang tahun lalu turun menjadi Rp3,74 triliun dari posisi akhir 2022 yang sebesar Rp3,89 triliun. Adapun liabilitas perseroan juga mengalami penurunan sebesar 11,01% YoY menjadi Rp2,07 triliun, sementara ekuitas naik 6,87% YoY ke Rp1,66 triliun.
----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.