Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada sesi I perdagangan Rabu (28/2/2024) seiring dengan dorongan saham ASII, BBCA, BBRI, BREN. Namun, ada sejumlah saham big cap seperti GOTO-TLKM yang anjlok.
IHSG naik 0,36% atau 25,92 poin menjadi 7.31123 pada akhir sesi I. Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 7.289-7.328.
Terpantau 268 saham naik, 234 saham turun, dan 251 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp5,44 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp11.698 triliun.
Sejumlah saham big cap mendorong IHSG, seperti ASII naik 1,93%, BBRI naik 0,82%, BBCA naik 1,01%, dan BREN naik 8,64%.
Sementara itu, saham GOTO anjlok 6,25% menjadi Rp75. Saham BBNI dan TLKM juga turun masing-masing 1,25% dan 0,75%.
Baca Juga
CEO Yugen Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah capital inflow yang masih tercatat sepanjang 2024. Laporan kinerja emiten yang mulai rilis masih menjadi penopang pergerakan IHSG hingga saat ini.
"Selain itu salah satu faktor sentimen juga berasal dari stabilnya kondisi perekonomian yang terlihat dari data yang telah terlansir, sehingga IHSG masih berpotensi untuk kembali pada jalur uptrend jangka panjangnya," paparnya dalam publiksi riset.
Hari ini IHSG berpotensi bergerak di rentang 7.202-7.303. Rekomendasi saham pilihannya adalah ASII, BBNI, BBCA, ICBP, JSMR, ITMG, CTRA, AKRA.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan pada perdagangan Selasa (27/2/2024), IHSG ditutup naik 0,02% atau 1,49 poin ke level 7.285,31. IHSG menguat terbatas setelah 4 hari beruntun mengalami penurunan.
Terbatasnya penguatan IHSG sejalan dengan aksi jual bersih investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp1,17 triliun. Aksi jual tersebut sebagian besar terjadi pada saham Big Caps.
"IHSG hari ini (28/2) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.250-7.300," paparnya dalam publikasi riset.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) pada tahun 2024 tumbuh sebesar 4,7%-5,5% yoy.
Akselerasi tersebut sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 10%-12%. Meluasnya penetrasi eksyar dipelopori oleh kewajiban sertifikasi halal, inovasi sektor keuangan syariah, digitalisasi, serta kolaborasi antar kementerian dan lembaga.