Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah ke 7.283, Saham BYAN, BBCA & TLKM Menjangkari

IHSG ditutup melemah ke 7.283 pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024). Saham berkapitalisasi jumbo seperti BYAN, BBCA dan TLKM parkir di zona merah
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke 7.283 pada perdagangan hari ini, Senin (26/2/2024). Saham berkapitalisasi jumbo seperti BYAN, BBCA dan TLKM parkir di zona merah dan menjangkari IHSG.

Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG parkir di posisi 7.283,82 dengan terkoreksi 0,15% atau 11,27 poin dari penutupan perdagangan pekan lalu. Indeks komposit bergerak di rentang 7.252 hingga 7.295 pada perdagangan hari ini. 

Adapun, sebanyak 17,33 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp8,64 triliun dalam 1,32 juta kali transaksi. Sebanyak 230 saham yang menguat, 309 saham yang melemah, dan 238 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.596 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi jumbo atau big cap, saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) milik konglomerat Low Tuck Kwong terkoreksi 0,90% atau 175 poin ke posisi Rp19.375. Disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) milik Hartono bersaudara yang turun 0,25% ke level Rp9.800.

Berikutnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga melemah 0,24% ke level Rp4.090. Sedangkan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu stagnan di level Rp5.500 per saham.

Sementara itu, saham paling laris diperdagangkan hari ini yaitu BBRI dengan nilai transaksi Rp677,8 miliar. Diikuti saham BMRI dan BBCA dengan nilai masing-masing Rp541,9 miliar dan Rp527,7 miliar.

Saham BBRI naik 0,82% ke Rp6.175 per saham, sedangkan saham BMRI stagnan di posisi Rp7.050 per saham.

Dari jajaran saham terboncos alias top losers, saham PT Ecocare Indo Pasifik Tbk. (HYGN) ambles 16,24% ke posisi Rp165 per saham. Diikuti saham PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) turun 14,38% ke level Rp131 per saham.

Adapun, level koreksi IHSG hari ini sejalan dengan prediksi Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova, yang mengatakan IHSG telah menembus ke bawah 7.277 sehingga hal ini mengisyaratkan peluang untuk menguji area support terdekat menurut analisis Fibonacci retracement di 7.202-7.235. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menambahkan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2023 sebesar US$8,6 miliar, atau lebih baik dari kuartal sebelumnya yang tercatat defisit US$1,5 miliar.

Sementara itu, dari sentimen mancanegara, China melaporkan Indeks Harga Properti pada Januari 2024 turun 0,7% year-on-year (YoY), melanjutkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4% YoY, sekaligus mengalami pertumbuhan negatif dalam 7 bulan beruntun. 

-------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper