Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana membangun 3 juta hunian secara nasional. Jika terealisasi, program ini diperkirakan menjadi berkah baru bagi emiten semen.
Hasil real count Pilpres 2024 pada Rabu (21/2/2024) pukul 10.00 WIB menunjukkan Prabowo-Gibran masih memimpin dengan perolehan 58.745.974 suara atau 58,77%. Data ini berdasarkan penghitungan terhadap 604.469 TPS dari jumlah total 823.236 TPS.
Seiring keunggulan tersebut, Prabowo-Gibran dalam dokumen Visi Misi Indonesia Maju 2024 berkomitmen menjamin pembangunan rumah murah dengan sanitasi baik untuk masyarakat membutuhkan, terutama milenial, generasi Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Komitmen itu merupakan satu dari 17 Program Prioritas yang diusung Prabowo-Gibran. Secara rinci, keduanya menjamin pembangunan dan renovasi sebanyak 25 rumah per desa/kelurahan per tahun, sehingga total yang dicapai sebanyak 2 juta rumah mulai tahun kedua.
Sementara di perkotaan, Prabowo-Gibran akan menjamin pembangunan 500.000 rumah tapak (landed house) dan 500.000 rumah vertikal atau yang biasa dikenal dengan istilah rumah susun milik (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa).
“Dengan demikian, target penjaminan pembangunan/renovasi rumah mencapai tiga juta unit hunian secara nasional,” tulis visi misi Prabowo-Gibran yang dikutip pada Rabu (21/2).
Baca Juga
Terkait program itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai komitmen Prabowo-Gibran menjadi angin segar bagi emiten semen, yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).
“Jika mampu diimplementasikan, ini akan meningkatkan demand terhadap semen. Mengingat semen sebagai bahan baku dalam pembuatan hunian,” ujarnya kepada Bisnis.
Dia juga memandang kinerja emiten semen pada 2024 akan cenderung prospektif karena konsumsi domestik semen diperkirakan meningkat, meski tidak secara signifikan.
Pada Desember 2023, konsumsi semen nasional dilaporkan menyentuh 6,23 juta ton atau naik 14,2% year-on-year (YoY) dan 1,1% month-on-month (MoM). Secara akumulatif, penjualan semen domestik sepanjang tahun lalu terkerek 3,6% YoY menjadi 64 juta ton.
Penjualan semen di luar Pulau Jawa juga menunjukkan kinerja solid dengan kenaikan 6,8% YoY menjadi 31,59 juta ton. Hal itu terutama ditopang tingginya konsumsi di Sumatera yang mencapai 13,95 juta ton, sementara Kalimantan 5,18 juta ton.
“Proyeksi tahun ini masih bagus untuk industri semen, baik dari sisi top line dan bottom line. Apalagi program [Prabowo-Gibran] jangka panjang, sehingga pembangunan akan berlanjut pada 2025 dan bisa mendatangkan prospek jangka panjang untuk emiten berbasis semen,” tuturnya.
Seiring hal ini, Nafan menyematkan rekomendasi accumulate untuk saham SMGR dan INTP. dengan target harga masing-masing berada di level Rp7.250 serta Rp9.500.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.