Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Real Count Pilpres 2024 Mereda, Saham Prajogo Pangestu Masih Meriah

Analis melihat sentimen real count Pilpres 2024 dan BI Rate akan menjadi perhatian pelaku pasar pekan ini.
Annisa Kurniasari Saumi, Hafiyyan
Senin, 19 Februari 2024 | 12:53
Analis melihat sentimen real count Pilpres 2024 dan BI Rate akan menjadi perhatian pelaku pasar pekan ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Analis melihat sentimen real count Pilpres 2024 dan BI Rate akan menjadi perhatian pelaku pasar pekan ini. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur BI dan Hasil Real Count Komisi Pemilihan Umum (KPU) diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar saham pada pekan ini. Adapun, IHSG hari ini berbalik melemah karena sentimen Hasil Quick Count Pemilu 2024 yang mereda.

IHSG turun 0,24% atau 17,65 menjadi 7.317,88 pada akhir sesi I perdagangan Senin (19/2/2024). Terpanau 180 saham naik, 312 saham melemah, dan 252 saham stagnan.

IHSG berbalik melemah setelah reli berkat Quick Count Pilpres 2024. IHSG kembali tembus level 7.300 dan naik sejak gelaran Pilpres 2024 pada Rabu (14/2/2024). Sebagai informasi, pasangan Prabowo Gibran unggul sementara atas pasangan Anies Cak Imin dan Ganjar Mahfud.

Pagi ini, saham milik konglomerat Prajogo Pangestu masih tetap meriah meskipun IHSG melemah. Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) misalnya, melonjak 19,62%atau 1.300 poin menjadi Rp7.925. 

Sentimen terkini yang mendorong saham CUAN ialah masuknya saham batu bara tersebut ke Indeks Large Cap FTSE. Perdagangan efektif indeks FTSE terbaru mulai 4 Maret 2024.

Saham Prajogo Pangestu lainnya, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 0,22% ke Rp4.630, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 1,37% ke Rp5.550, sedangkan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) stagnan.

Sentimen Real Count Pilpres 2024 Mereda, Saham Prajogo Pangestu Masih Meriah

konglomerat Prajogo Pangestu

Community Lead Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menjelaskan sentimen market pada 19-23 Februari 2024 yang wajib diperhatikan pada trader adalah BI Rate dan real count KPU. Angga melihat BI Rate akan dipertahankan pada level 6% pada semester I/2024.

"BI Rate baru mulai turun pada semester II/2024, sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal," kata Angga, Senin (19/2/2024). 

Dia melanjutkan, untuk sentimen real count KPU, jika hasil penghitungan resmi sesuai dengan quick count, pemilihan putaran kedua tidak diperlukan lagi. Menurut Angga, hal ini akan membantu meminimalkan ketidakpastian politik dan menjaga stabilitas rupiah. 

"Indikasi koalisi yang disuarakan oleh Prabowo sebagai capres potensial, juga akan baik untuk ekonomi ke depannya," tutur Angga. 

Angga menjelaskan hasil quick count dari berbagai lembaga survei menempatkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran (PG) sebagai pemenang dengan perolehan suara mencapai di atas 50%. Hal ini berarti pemilu berlangsung satu putaran dan berlanjutnya kebijakan ekonomi dan pembangunan era Jokowi.

Menurut Angga, apabila pemilu berlangsung satu putaran, maka investor lokal maupun asing melihat hal ini sebagai hal positif. Dengan demikian, proses pemilu tidak perlu dilakukan dua putaran dan arah kebijakan lebih jelas. 

"Secara keseluruhan kemenangan 1 putaran pasangan PG inline dengan estimasi pelaku pasar yang akan memicu reli saham lintas sektor lebih lanjut dalam jangka pendek sekaligus positif untuk penguatan rupiah,” ucapnya. 

Angga menambahkan, berlanjutnya kebijakan hilirisasi pada sektor metal akan menguntungkan emiten seperti MDKA dan ADMR. Kebijakan makan siang dan susu gratis akan berpotensi menguntungkan emiten consumer seperti ICBP, CMRY, dan ULTJ. 

Pembentukan kabinet baru akan menjadi katalis risiko terbesar terutama pada kandidat Menteri Keuangan dan Menteri BUMN mengingat 3 Bank BUMN dan TLKM menopang 28,2% bobot IHSG.

Adapun, untuk pekan ini, IPOT merekomendasikan 3 saham untuk trading yaitu Buy SIDO dengan support di Rp530, resistance di Rp600. Lalu buy on pullback BBTN dengan support di Rp1.300, dan resistance di Rp1.400, dan Buy on Pullback TLKM dengan support Rp4.000, serta resistance di Rp4.300.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper