Bisnis.com, JAKARTA — Emiten keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang 2023. Laba bersih ARNA ambles 22,7% per 31 Desember 2023.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Kamis (15/2/2024), Arwana Citramulia mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp2,44 triliun sepanjang 2023. Pendapatan neto ini turun 5,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,58 triliun.
Hingga 31 Desember 2023, pendorong penjualan neto ARNA berasal dari industri yang sebesar Rp94,87 miliar dan segmen distribusi sebesar Rp2,35 triliun.
Sementara itu, berdasarkan geografisnya, penjualan neto di Jawa mencapai Rp1,43 triliun dan luar Jawa mencapai Rp1,01 triliun. Penjualan berdasarkan segmen geografis ini turun dari periode yang sama tahun lalu yang masing-masing tercatat sebesar Rp1,53 triliun dan Rp1,05 triliun.
Meski begitu, pos beban pokok penjualan ARNA tercatat naik 0,61% menjadi Rp1,54 triliun, dari Rp1,53 triliun secara tahunan.
Naiknya beban pokok penjualan ini membuat laba kotor ARNA juga ikut turun 14,11% menjadi Rp904,20 miliar di tahun 2023, dari Rp1,05 triliun di tahun 2022.
Baca Juga
Arwana Citramulia mencetak laba bersih senilai Rp445,29 miliar pada 2023, turun 22,78% dari tahun 2022 sebesar Rp581,55 miliar.
ARNA juga mencatatkan penurunan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp2,32 triliun, turun 8,2% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp2,53 triliun. Sementara kas dan setara kas akhir tahun ARNA juga naik dari Rp438,36 milliar di tahun 2022, menjadi Rp440,66 miliar di tahun 2023.
Hingga 31 Desember 2023, ARNA mencatatkan total aset sebesar Rp2,62 triliun, naik dari Rp2,57 triliun di 31 Desember 2022.
Sementara itu, total liabilitas ARNA naik menjadi Rp765,45 miliar per 31 Desember 2023, naik dari Rp745,69 miliar di akhir 2022. Adapun total ekuitas ARNA tercatat naik menjadi Rp1,85 triliun di akhir tahun 2023, dari Rp1,83 triliun di akhir Desember 2022.