Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Investasi di Tahun Naga Kayu 2024, Saham-saham Ini Bisa Jadi Pilihan

Saham sekotor perbankan, properti hingga consumer goods berpeluang dulang cuan pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu 2024. Cek lengkapnya.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet saham di sektor tertentu berpeluang cuan pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu pada 2024. Namun, investor juga perlu mencermati beberapa sentimen lainnya di tahun ini untuk mengatur strategi berinvestasi.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, pada tahun ini, suku bunga Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed berpeluang turun, sehingga dapat memberi angin segar untuk pasar obligasi.

Saat ini suku bunga The Fed masih bertahan di kisaran 5,25%-5,5%, namun Bank Sentral AS itu memproyeksikan penurunan suku bunga setidaknya sebanyak tiga kali pada tahun 2024.

Sementara itu, untuk pasar saham, IHSG diproyeksi juga akan menguat, didorong sentimen Pemilu 2024. Menurutnya, berkaca pada beberapa Pemilu terakhir, IHSG tidak pernah negatif.

“Karena melihat itu ya rekomendasi saya untuk tahun ini alokasi asetnya 40% di obligasi karena berharap obligasi akan naik, 40% yang berbasis saham. Nah, 20% saya sarankan di pasar uang,” ujar Wawan kepada Bisnis, dikutip Jumat, (9/2/2024).

Menurut Wawan, beberapa sektor saham yang akan diuntungkan pada 2024 yaitu perbankan seperti BMRI dan BBRI, lalu properti seperti BSDE dan CTRA. Kemudian saham sektor consumer goods dan otomotif juga berpotensi naik tahun ini. Namun, menurutnya IHSG tahun ini tidak tumbuh dobel digit.

“Kami prediksi IHSG hingga akhir tahun sekitar 7.700-7.800. Itu kira-kira tumbuh 6-8%. Kami lebih konservatif ya kami tidak melihat pertumbuhan doble digit untuk IHSG," pungkas Wawan.

Di lain sisi, Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengatakan, diharapkan transaksi saham dapat meningkat seiring dengan meningkatnya appetite investor di pasar saham.

"Pemotongan suku bunga seharusnya dapat menyebabkan foreign inflow ke market, ditambah lagi pertumbuhan Indonesia yang diharapkan stabil sehingga dapat memberikan kesan pasar saham Indonesia menjadi menarik buat investor," ujar Laksono kepada Bisnis, dikutip Jumat, (9/2/2024).

Lebih lanjut Laksono mengatakan, perkiraan cut rate ini juga akan menjadikan obligasi pemerintah Indonesia menjadi lebih menarik. Pasalnya, harga obligasi berbanding terbalik dengan arah suku bunga dan yield. Oleh karena itu, kinerja obligasi pemerintah berpeluang meningkat.

"Selain obligasi pemerintah, penurunan suku bunga juga memberikan sentimen positif bagi pasar saham, khususnya pada sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti keuangan, teknologi, dan real estate," jelasnya.

Untuk saham pilihan utama, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan sektor konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dengan target price (TP) Rp13.000, dan juga PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dengan target harga Rp3.500.

"Serta saham-saham yang memiliki improvement dan pertumbuhan secara struktural dari sektor kesehatan emiten HEAL [TP Rp1.800], dari sektor telekomunikasi ada emiten ISAT [TP Rp11.100] dan di big banks yang menurut kami paling memiliki outlook yang solid ada emiten BBCA [TP Rp12.100]," pungkas Laksono.

____________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper