Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Saham-Saham Moncer pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu 2024

Sejumlah saham pada sektor perbankan, konsumer, telekomunikasi hingga properti diramal moncer pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu di 2024 ini.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham pada sektor perbankan, konsumer, telekomunikasi hingga properti dinilai menarik untuk dicermati investor pada Tahun Baru Imlek Shio Naga Kayu di 2024 ini.

Pengamat Pasar Modal sekaligus Co Founder Pasardana, Hans Kwee mengatakan Tahun Naga Kayu akan berdampak ke saham-saham di sektor teknologi, emas, hingga perbankan. Namun, investor perlu mengatur waktu yang tepat untuk masuk ke tiap instrumen investasi tersebut.

"Pasar saham dan reksa dana akan sangat fluktuatif. Jadi, bagusnya semester 1 di obligasi dahulu, baru semester kedua di saham, beli waktu koreksi," ujar Hans kepada Bisnis belum lama ini.

Menurutnya, sektor saham yang berpotensi diuntungkan di Tahun Naga Kayu yaitu yang terkait elemen api, kayu dan logam. Misalnya, untuk elemen api, ada sektor saham teknologi dan media. Sedangkan elemen kayu ada saham-saham properti.

Untuk saham di sektor teknologi dan media, Hans merekomendasikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN).

Selanjutnya sektor properti yang berpotensi cuan tahun ini yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).

Saham teknologi dan properti akan diuntungkan dari ekspektasi pemangkasan suku bunga pada tahun ini. Bank Sentral AS The Fed masih menahan suku bunga di level 5,25%-5,5%, namun pelaku pasar memprediksi penurunan suku bunga acuan akan terjadi pada Mei 2024.

"Selanjutnya untuk elemen logam ada emas dan perbankan. Emas bisa pilih saham AMMN, MDKA, ANTM, UNTR. Sedangkan banking ada BMRI, BBRI, BBNI, dan BBCA," katanya.

Menurutnya, untuk investor dengan tipe agresif disarankan mengalokasikan portofolio 50% saham, 40% obligasi, dan 10% kas. Sedangkan untuk investor tipe moderat disarankan 30% saham, 60% obligasi, dan 10% kas.

"Sementara itu untuk investor tipe konservatif direkomendasikan 30% saham, 40% obligasi, dan 30% kas," kata Hans.

Sementara itu, pakar Feng Shui Suhu Hong Xiang Yi mengatakan, setiap Tahun Naga akan ada berbagai ketidakpastian dan gejolak. Namun jika investor jeli dalam mengambil kesempatan, maka dapat mengeruk keuntungan dalam berinvestasi.

"Jadi, artinya yang penting adalah investor harus mengamati dengan baik dan bisa menangkap kesempatan dengan baik. Maka, Tahun Naga bisa dikatakan tahun yang baik dalam hal berspekulasi," kata Xiang Yi kepada Bisnis awal pekan lalu.

Namun menurutnya, bagi orang yang tidak bisa mengambil kesempatan dengan baik atau yang terlalu takut, maka perlu menunda keputusan-keputusan yang bersifat spekulatif, termasuk berinvestasi.

Senada, Xiang Yi juga mengatakan pada tahun ini sektor-sektor saham yang terkait elemen api diprediksi akan menguat di Tahun Naga Kayu 2024.

"Semua yang berhubungan dengan elemen api, seperti sektor energi, sektor teknologi, media, sektor yang naik dengan cepat dan turun juga dengan cepat. Nah, sektor api, pada tahun 2024 adalah salah satu sektor yang baik dan diuntungkan," jelasnya.

Selanjutnya, elemen kayu dan tanah yang meliputi emiten sektor kertas dan properti diprediksi relatif landai pertumbuhannya. Sedangkan saham yang terkait elemen logam berpeluang meningkat.

"Kemudian ada elemen air itu adalah sesuatu yang mengalir atau bergerak seperti transportasi, pengiriman, perkapalan, dan penerbangan termasuk sektor yang agak kurang diuntungkan untuk tahun ini," pungkas Xiang Yi.

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper