Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Kelapa Sawit, Pulau Subur (PTPS) Bidik Laba Rp34,68 Miliar 2024

Emiten kelapa sawit, PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) memproyeksikan laba bersih mampu tumbuh 41% pada 2024.
Jajaran Direksi PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) bersama Direksi Bursa Efek Indonesia dalam ceremony pencatatan perdana saham, Senin (9/10/2023). Saham BREN dibuka ARA di hari perdana perdagangannya. (Bisnis/Artha Adventy)
Jajaran Direksi PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) bersama Direksi Bursa Efek Indonesia dalam ceremony pencatatan perdana saham, Senin (9/10/2023). Saham BREN dibuka ARA di hari perdana perdagangannya. (Bisnis/Artha Adventy)

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kelapa sawit, PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) memproyeksikan laba bersih mampu tumbuh 41% pada 2024.

Direktur Utama PTPS Felix Safei mengungkapkan optimism itu muncul karena ditopang oleh kinerja penjualan tahun ini yang diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 85%. Dia meyakini laba bersih tahun ini dapat naik menjadi Rp34,68 miliar dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang diperkirakan mencapai Rp24,59 miliar.

“Penjualan PTPS [ditargetkan naik] sekitar 85% menjadi Rp110 miliar dari perkiraan nilai penjualan di sepanjang 2023 yang sebesar Rp59,58 miliar,” kata Felix dalam keterangan resmi, Jumat (9/2/2024).

Menurutnya kenaikan kinerja fundamental tidak lepas dari aksipenambahan modal kepada anak perusahaan PTPS, yakni PT Sumber Enim Alam Lestari. Dia meyakini hal tersebut akan meningkatkan produktivitas Perseroan di 2024 sebesar 22% (y-o-y) menjadi 32.800 metrik ton.

Sebagai informasi, saat ini Sumber Enim Alam Lestari memiliki area perkebunan seluas 300 hektare dengan usia tanaman sekitar 4-5 tahun, sehingga total area perkebunan PTPS mencapai 1.215 hektare dan rata-rata hasil produksi sebanyak 27 metrik ton per hektare.

Felix menambahkan PTPS berkomitmen untuk mengelola secara baik besaran beban pokok penjualan di tengah peningkatan produksi dan penjualan tandan buah segar (TBS), sehingga EBITDA di 2024 bisa bertumbuh 42% yoy menjadi Rp45,9 miliar. Sementara itu, EBITDA untuk Tahun Buku 2025 diperkirakan bakal melonjak 29% yoy menjadi Rp58,9 miliar, setelah penyelesaian kilang di 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper