Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru IPO, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) akan membagikan dividen interim sebelum 2023 berakhir.
Menurut Presiden Direktur PTPS Felix Safei jajaran direksi PTPS telah mengusulkan rencana pembagian dividen interim dan saat ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. “Pembagian dividen interim tunai akan dilakukan pada Desember tahun ini, seiring pula dengan adanya peningkatan permintaan produk sawit dan turunannya secar umum,” kata Felix dalam keterangan resmi, Selasa (5/12/2023).
Menurutnya Aksi korporasi berupa pembagian dividen ini sejalan dengan industri kelapa sawit yang sedang naik daun.
Perlu diketahui, Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga referensi komoditas minyak kelapa sawit mentah (CPO) untuk periode 1-15 Desember 2023 senilai US$795,14 per metrik ton. Ketetapan harga ini setara dengan peningkatan 5,94% dibanding periode 30 November 2023 yang senilai US$750,54 per metrik ton.
Felix menyampaikan selama sembilan bulan 2023 PTPS telah membukukan laba bersih mencapai Rp21,8 miliar atau naik 3,8 persen (year-on-year). Secara historis, ungkap dia, kinerja penjualan dan laba PTPS berada dalam tren positif dan bertumbuh dalam 5 tahun terakhir ini.
Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini progres Pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam di Banyuasin Sumatera Selatan sudah memasuki fase penyelesaian perizinan. Bahkan, jelas Felix, PTPS sedang terkonsentrasi memilih kontraktor atau vendor mesin untuk pabrik dan diperkirakan PKS akan mulai beroperasi pada awal kuartal ke-empat tahun depan.
Baca Juga
Sebelumnya, perusahaan sawit PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) menargetkan laba usaha tembus ke Rp29 miliar usai mencatatkan saham perdananya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pulau Subur Felix Safei saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/10/2023).
"Untuk laba usaha kami targetkan Rp29 miliar hingga akhir 2023 dan Rp67 miliar untuk pendapatan," jelasnya kepada wartawan, Senin (9/10/2023).
Adapun, Felix menyebut bahwa perseroan telah menyiapkan beberapa strategi dalam upaya merealisasikan target pendapatan dan laba sepanjang 2023 tersebut. Salah satunya adalah dengan membangun satu pabrik baru yang memiliki kapasitas produksi sekitar 300.000 ton per tahun.
Sementara itu, Direktur Utama PTPS ini mengaku bahwa pihaknya belum berencana untuk melakukan ekspor TBS dan masih berfokus untuk memenuhi kebutuhan domestik terhadap buah kelapa sawit.
"Rencana ekspor hingga sampai saat ini belum ada dan distribusi masih di domestik ke Palembang, Sumatra Selatan," sambung Felix.