Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.207 pada Rabu (31/1/2024). Indeks komposit diperkirakan melanjutkan penguatan di area 7.250-7.280 pada Kamis (1/2/2024).
Tim riset Phintraco Sekuritas menyatakan secara tekhnikal terdapat positive slope pada MACD serta Stochastic RSI yang sudah naik dari oversold area. Mereka memperkirakan IHSG melanjutkan penguatan antara 7.250-7.280 pada Kamis (1/2/2024).
Adapun dari eksternal, data yang telah rilis di AS menunjukkan Consumer Confidence naik ke level 114.8 pada Januari 2024 dari level 108.0 di bulan Desember 2023 dan menjadi level tertinggi baru. Data ini, lanjut mereka, juga turut menunjukkan adanya tren penurunan inflasi.
Data lainnya, investor menanti rilis inflasi Jerman pada malam ini (31/1) yang diperkirakan turun dari 3.7% yoy pada Desember 2023 menjadi 3% yoy pada Januari 2024.
Dari dalam negeri, akan rilis data inflasi pada Kamis (1/2/2024) yang diproyeksikan lebih landai dari periode sebelumnya di level 2.55% sehingga data ekonomi ini dapat menjadi acuan pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) mengenai keputusan suku bunga di beberapa bulan mendatang.
Mereka merekomendasikan beberapa saham seperti PGAS, MYOR, EXCL, PWON, ACES, BIRD, dan WIIM.
Baca Juga
Sementara itu, Tim Riset Yugen Bersinar Sekuritas mengatakan perkembangan pergerakan IHSG memasuki Februari 2024 terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi wajar.
Adapun sentimen dalam negeri berupa rilis data inflasi yang diperkirakan akan ada sedikit kenaikan terlihat masih menunjukkan keadaan perekonomian yang cukup stabil di tengah bergejolaknya nilai tukar.
“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan Investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan pemilihan tepat terhadap saham saham yang berfundamental kuat, hari ini IHSG berpotensi menguat,” ungkapnya.
Mereka merekomendasikan beberapa saham seperti KLBF, ASII, AALI, UNVR dan BBCA.
----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.