Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen crude palm oil (CPO) milik Haji Isam PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) mengungkapkan rencana untuk memenuhi aturan free float 7,5% di Bursa Efek Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Pradiksi Gunatama Muhammad Reza mengatakan PGUN menargetkan pemenuhan free float maksimal pada pertengahan tahun 2024. Menurutnya, saat ini PGUN tengah berada dalam proses negosiasi dengan PT Baramega Cipta Mulia Persada (BCMP) untuk dapat melepas sebagian sahamnya.
"PGUN sedang proses negosiai dengan BCMP selaku pemegang saham lebih dari 5% untuk dapat melepas sebagian dari saham PGUN agar tercapai kewajiban free float tersebut," kata Reza kepada Bisnis, Rabu (31/1/2024).
Saat ini, pemegang saham pengendali PGUN adalah PT Araya Agro Lestari sebesar 2,2 miliar saham atau setara 38,44% kepemilikan dan PT Citra Agro Raya sebesar 2,19 miliar saham atau setara 38,25% kepemilikan.
Sisa PGUN sebanyak 968,2 juta saham atau 16,88% saham dimiliki oleh BCMP, sebanyak 15.800 saham dimiliki Tamlikho, dan sisanya sebesar 368,18 juta saham atau setara 6,43% kepemilikan digenggam masyarakat.
Hingga 31 Desember 2023, saham PGUN tercatat dimiliki oleh 578 pihak. Jumlah ini bertambah dari bulan sebelumnya sebanyak 565 pihak.
Baca Juga
Sebagai informasi, kewajiban free float 7,5% tertuang dalam Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Peraturan No. I-A).
Berdasarkan beleid tersebut, Perusahaan Tercatat atau emiten harus memenuhi persyaratan minimum free float dan jumlah pemegang saham.
Mengacu pada ketentuan V.1. dari Peraturan No. I-A, persyaratan tersebut, yaitu pertama, jumlah saham free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5% dari jumlah saham tercatat.
"Kedua, jumlah pemegang saham paling sedikit 300 (tiga ratus) Nasabah pemilik SID [single investor identification],” tulis BEI dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin (30/1/2023).
Lebih lanjut, BEI telah memberikan masa relaksasi pemenuhan persyaratan free float dan jumlah pemegang saham bagi perusahaan tercatat atju emiten, yaitu selama 2 tahun sejak diberlakukannya Peraturan No. I-A pada Desember 2021 sampai dengan Desember 2023.
Dengan relaksasi ini, BEI berharap perusahaan tercatat memiliki cukup waktu dalam melakukan hal-hal yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
“BEI telah melakukan berbagai upaya agar Perusahaan Tercatat dapat dengan segera memenuhi persyaratan free float dan jumlah pemegang saham dimaksud, di antaranya adalah dengan melakukan sosialisasi, menyampaikan reminder, serta melakukan diskusi secara langsung kepada perusahaan tercatat,” ungkap BEI.
Di sisi lain, untuk tahun ini PGUN menargetkan produksi CPO dapat meningkat 9,8% menjadi 79.012 ton. Produksi ini naik dari 2023 sebesar 71.920 ton.
"Target produksi CPO untuk 2024 adalah 79.012 ton," ujar Reza.
Reza melanjutkan, pada 2024 ini PGUN melihat terdapat sejumlah peluang dari industri CPO. Peluang untuk tahun 2024 ini menurutnya datang dari prospek yang cukup bagus, karena secara kebutuhan dunia sendiri cukup tinggi.