Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Garuda Indonesia (GIAA) Bakal Tambah 8 Pesawat pada 2024

Emiten maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan menambah sekitar 8 pesawat baru pada tahun 2024.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Emiten maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan menambah sekitar 8 pesawat baru pada tahun 2024. / Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Emiten maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan menambah sekitar 8 pesawat baru pada tahun 2024. / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menyampaikan akan menambah sekitar 8 pesawat baru pada tahun 2024.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholders pemerintah dan pihak bandara demi memastikan keamanan penerbangan serta ketersediaan armada pesawat yang layak terbang berdasarkan otoritas yang berwenang.

"Kami mengkaji opsi penambahan armada serta memastikan penetapan harga yang sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh regulator," ujar Irfan kepada Bisnis pada Selasa, (30/1/2024).

Adapun, pada tahun 2024, Garuda Indonesia berencana untuk menambah 8 pesawat yang terdiri dari 4 pesawat jenis B737-800 NG, 2 pesawat Airbus A330-300, dan 2 pesawat Boeing B777-300 ER.

Sebelumnya, pada 2023, GIAA telah menambah armada sebanyak 5 pesawat tipe B737-800 NG. Dari total pesanan 5 pesawat B737-800 NG tersebut, 4 pesawat telah dikirimkan dan 1 pesawat lainnya dijadwalkan akan dikirimkan secepatnya pada tahun ini.

"Dengan penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia berencana mengoperasikan hingga 80 pesawat hingga akhir tahun ini," lanjutnya.

Kendati demikian, Irfan belum merinci berapa besaran nilai investasi dan belanja modal (capex) yang dianggarkan perseroan untuk menambah armada pesawat. Yang jelas, GIAA tetap memantau harga avtur dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, terutama dengan adanya konflik yang sedang berlangsung di Eropa dan Timur Tengah. 

Adapun, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan maskapai penerbangan global akan menerbangkan 4,7 miliar penumpang sepanjang 2024. Hal itu diyakini akan menjadi rekor angka tertinggi dalam penerbangan komersial yang melebihi angka sebelum pandemi sebesar 4,5 miliar penumpang pada 2019.

Sejalan dengan proyeksi IATA tersebut, Garuda Indonesia akan memaksimalkan peluang dari penerbangan internasional yang diprediksi akan segera pulih pada tahun 2024.

"Kami juga berupaya mengkaji rute-rute penerbangan internasional yang dapat dijajaki, ditambah frekuensinya, maupun membuka rute baru yang prospektif," pungkas Irfan.

Sebagai informasi, GIAA juga tengah menjalani proses restrukturisasi utang dan pemulihan ekuitas. Untuk membiayai belanja modal (capex) dan modal kerja (opex) GIAA melakukan aksi korporasi di lantai Bursa, salah satunya melalui rights issue.

Diberitakan sebelumnya, GIAA telah merealisasikan dana hasil rights issue sebesar Rp7,3 triliun per 31 Desember 2023. Dana tersebut diperoleh dari hasil rights issue lewat Penawaran Umum Terbatas (PUT) II pada 2 Desember 2022.

Secara terperinci, untuk belanja modal (capex), dana hasil rights issue itu digunakan untuk maintenance dan restorasi pesawat sebesar Rp3,13 triliun dan pemenuhan maintenance reserve sebesar Rp900 miliar.

Selanjutnya, GIAA telah menghabiskan operational expenditure (opex) hasil rights issue dengan rincian untuk bahan bakar sebesar Rp1,73 triliun, biaya sewa pesawat Rp900 miliar. Sedangkan untuk biaya restrukturisasi perseroan sebesar Rp370 miliar, dan modal kerja lainnya sebesar Rp275,88 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper