Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini banyak ditekan oleh sentimen global dan domestik. Selain sentimen suku bunga The Fed, Pemilu dan isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi perhatian pasar saat ini.
Equity Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan mengatakan salah satu sentimen yang menekan pergerakan IHSG saat ini justru datang dari sosok menteri keuangan yang akan dipilih oleh paslon yang menang.
“Karena pelaku pasar tuh malah disuruh milih dari sosok Menteri Keuangannya. Kenapa? Karena Menteri Keuangan sosok penting untuk menjaga harmonisasi kebijakan fiskal sama moneter,” kata Steven saat ditemui di Gedung Bursa Efek, Rabu (24/1/2024).
Steven mengatakan belasan lembaga survei justru mengatakan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran dapat memenangkan suara di putaran kedua, namun tidak ada yang mengatakan akan tetap memilih Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Isu mundurnya Sri Mulyani memang telah dibantah istana. Isu pertama kali disebut oleh ekonom Senior Indef Faisal Basri. Faisal mengatakan bahwa kurang lebih terdapat 15 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang tengah berencana untuk hengkang meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri tersebut adalah Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga termasuk di dalamnya.
Baca Juga
Steven menambahkan, sentimen yang akan menekan IHSG tidak hanya datang dari domestik, keputusan suku bunga The Fed juga akan menekan IHSG bakan dengan support terendah di level 6.900 hingga 7.070.
Steven menjelaskan sentimen suku bunga lebih besar dibandingkan dengan domestik. Hal tersebut karena data tenaga kerja terakhir sama data inflasi terakhir di amerika masih kuat. Kondisi ini juga membuat pelaku pasar domestik maupun asing masih wait and see.
“Selain pemilu, hari Kamis Jumat ini ada 3 data ekonomi penting di Amerika yang keluar. Satu, pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal IV/2023. Kedua, data pesanan pabrik baru, istilahnya durable goods order. Itu indikator leading buat ngeliat kekuatan ekonomi Amerika. Ketiga, hari Jumatnya itu indeks belanja pribadi. Itu tolak ukur dari inflasi,” jelas Steven.
Steven menambahkan pasar telah memprediksi suku bunga AS tetap di 5,5. Saham yang dapat menopang IHSG adalah saham-saham Grup Barito karena banyak dipegang oleh investor retail.
Sementara itu, Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG pada perdagangan hari ini, Rabu (24/1/2024) ditutup turun 0,39% atau 28 poin ke level 7.227. Sepanjang perdagangan indeks komposit bergerak di rentang 7.271 hingga 7.170 setelah sebelumnya dibuka di level 7.256.
Sebanyak 17,98 miliar saham beredar dengan nilai transaksi mencapai Rp14,92 triliun. Adapun transaksi terjadi sebanyak 1,18 juta kali. Indeks ditopang oleh 174 saham yang menguat, 361 saham turun dan 230 saham stagnan. Sementara itu kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.519,96 triliun.
Secara year to date, IHSG melemah sebesar 0,62%. Asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp5,40 triliun dengan rincian pasar reguler tercatat sebesar Rp3,58 triliun dan pasar tunai dan negosiasi sebesar Rp1,83 triliun.