Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Astra International Tbk. (ASII) terpantau masih melemah pada perdagangan Senin, (22/1/2024) meskipun ada transaksi crossing jumbo senilai Rp1,57 triliun hari ini.
Saham ASII terkoreksi 2,34% atau 125 poin dan parkir di level Rp5.225 per saham hari ini. Sepanjang sesi, saham ASII ditransaksikan sebanyak 25.836 kali, dengan volume 167,97 juta saham. Alhasil, nilai transaksi di pasar reguler tembus Rp896,65 miliar.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyematkan rekomendasi wait and see untuk saham ASII. Pasalnya, saham ASII parkir di zona merah secara beruntun sejak 15 Januari 2024.
Selama sepekan perdagangan, saham ASII turun 5,43%, sedangkan secara year-to-date (ytd), saham ASII ambles 7,52%. Pelemahan saham ASII terjadi seiring dengan bergulirnya isu skandal manipulasi uji keselamatan yang melibatkan Daihatsu Motor Co Ltd, Jepang.
"Kami merekomendasikan wait and see untuk saham ASII, karena hingga saat ini dari sisi sinyal baik MACD dan Stochastic belum ada tanda-tanda reversal," ujar Herditya kepada Bisnis, Senin, (22/1/2024).
Di lain sisi, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, saham ASII tampaknya akan menguji kembali support fraktal Rp5.200 dan akan mempertahankan peluang rebound selama harga tidak menembus ke bawah level tersebut.
Baca Juga
Ivan mengatakan level support ASII berada di Rp5.200, sedangkan level resisten ada di rentang Rp5.850-Rp6.400. Berdasarkan indikator MACD saham ASII menandakan momentum bearish.
"Rekomendasi hold atau spekulasi beli untuk ASII pada rentang harga Rp5.200-Rp5.275 dengan target harga terdekat di Rp5.850," ujar Ivan dalam riset, Senin, (22/1/2024).
Diberitakan sebelumnya, mengacu data D’Origin, terdapat transaksi crossing saham ASII dengan nilai total sebesar Rp1,57 triliun. Transaksi ini terjadi di posisi harga Rp5.097 per saham, atau jauh dari harga penutupan hari ini di level Rp5.225 per saham.
Meski demikian, transaksi jumbo Rp1,57 triliun itu tampaknya masih belum mampu menguatkan saham ASII. Pasalnya, isu skandal manipulasi uji keselamatan oleh Daihatsu Motor Jepang masih menjadi sentimen negatif untuk ASII.
Sebagai imbasnya, Pemerintah Jepang melalui Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) tengah memproses pencabutan izin atau Vehicles Type Approval (VTA) bagi tiga model keluaran Daihatsu Motor Co, Ltd, yaitu Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo yang dijual di Jepang.
Adapun, ASII telah mengonfirmasi bahwa produksi PT Astra Daihastu tidak memiliki masalah kualitas ataupun keselamatan seperti yang terjadi dengan Daihatsu Motor Co., Ltd.
Sebagai informasi, ASII merupakan pemegang 31,87% saham ADM, sedangkan sisanya dimiliki oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation. Dengan demikian, ADM bukan perusahaan terkendali Astra International.
---
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.