Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Berpotensi Mengilap Pekan Ini, Cek Sejumlah Katalisnya

Harga emas mengalami penurunan pada pekan kedua Januari 2024. Kendati demikian, harga emas masih bisa alami penguatan karena sentimen konflik Timur Tengah
Tumpukan emas batangan 1 kilogram di YLG Bullion International Co. Bangkok, Thailand pada Jumat (22/12/2023). - Bloomberg/Chalinee Thirasupa
Tumpukan emas batangan 1 kilogram di YLG Bullion International Co. Bangkok, Thailand pada Jumat (22/12/2023). - Bloomberg/Chalinee Thirasupa

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas mengalami penurunan pada pekan kedua Januari 2024. Kendati demikian, harga emas masih bisa alami penguatan karena sentimen konflik Timur Tengah pada minggu ini.

Analis DCFX Andrew Fischer mengatakan faktor utama yang mempengaruhi prediksi ini adalah konflik di Timur Tengah antara AS, Inggris, dan Yaman yang belum usai, serta adanya negara-negara lain yang baru terlibat dalam ketegangan tersebut.

Harga emas mencapai level terendah satu bulan pada Rabu (17/1/2024), sebelum melaju ke sekitar US$2.000 per ons, didorong oleh permintaan safe haven. Meskipun demikian, emas terus menghadapi tekanan dari para trader yang beralih ke dolar sebagai respons terhadap data ekonomi yang kuat dan komentar bernada hawkish dari pejabat Federal Reserve.

Fischer melihat, bahwa Investor mengalihkan perhatian mereka ke dolar AS dengan memperkirakan penurunan suku bunga pada Maret 2024 oleh bank sentral, sehingga memengaruhi nilai logam mulia. Meskipun ada ekspektasi penurunan suku bunga, emas tetap mendapat dukungan dari permintaan safe haven, terutama dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Konflik militer di Timur Tengah, termasuk pertempuran antara pasukan AS dan Inggris dengan kelompok Houthi di Laut Merah serta ketegangan antara Iran dan Pakistan, turut mempertahankan permintaan akan emas sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian geopolitik.

“Konflik ini memberikan dampak signifikan pada harga emas karena investor masih melihat emas sebagai tempat perlindungan (safe haven) dalam situasi geopolitik yang tidak menentu. Tingginya ketidakpastian terhadap ekonomi global membuat emas menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan mata uang,” ucap Fischer dalam risetnya, Senin (22/1/2024).

Pada penutupan minggu lemasin, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$2.020,91 per ons, sementara emas berjangka yang akan jatuh tempo Februari mencapai US$2.022,75 per ons. Keduanya mengalami penurunan sekitar 1,4% sepanjang minggu ini.

Penurunan harga emas juga dipengaruhi oleh adanya pergeseran ekspektasi terkait pemangkasan suku bunga. Investor mengurangi ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga pada bulan Maret, terutama setelah adanya indikasi bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga secepat yang diperkirakan sebelumnya.

Trend ini tercermin dalam hasil dari Fedwatch Tool dari CME, yang mengungkapkan bahwa peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret turun tajam dari 70,2% minggu lalu menjadi 51,9%. Hal ini menunjukkan ketidakpastian pasar terkait kebijakan suku bunga dan berdampak langsung pada harga emas.

Para analis juga memperkirakan bahwa investor akan terus mengurangi antusiasmenya, terutama dengan data retail sales yang lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan ketahanan ekonomi yang berlanjut di Amerika Serikat. Presiden Federal Reserve Atlanta, Ralph Bostic, juga memberikan pandangan yang sejalan dengan pejabat lainnya, mengingatkan agar tidak berspekulasi terlalu dini mengenai penurunan suku bunga, dengan perkiraan bahwa bank akan mulai menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga tahun 2024.

Sebagai hasilnya, pasar emas masih dihadapkan pada ketidakpastian yang signifikan, dan investor diharapkan untuk terus memantau perkembangan ekonomi dan geopolitik yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper