Bisnis.com, JAKARTA – Potensi ETF Bitcoin untuk menghijau masih terbuka sejak resmi disetujui oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) pada awal Januari tahun ini.
Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby saat ini investor cenderung masih bersikap wait and see terhadap perkembangan ekonomi di Amerika Serikat. Dari sisi makroekonomi, inflasi di Amerika Serikat mengalami kenaikan pada level 3,4 persen, atau lebih tinggi 0,3% dari inflasi Desember 2023 lalu.
Kenaikan ini, lanjutnya, di atas ekspektasi ekonom yang di angka 3,1%. Perkembangan yang di luar dugaan tersebut pun turut meningkatkan kewaspadaan para investor di instrumen berisiko tinggi seperti aset kripto. Walau demikian, potensi untuk menghijau masih terbuka.
“Sehingga baiknya kita memantau kondisi pasar selagi melanjutkan berinvestasi,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (18/1/2023).
Robby melanjutkan, adopsi ETF Bitcoin Spot merupakan game-changer dalam mendorong antusiasme investor. ETF Bitcoin Spot membuka potensi masuknya investor tradisional ke pasar kripto melalui Bitcoin. Hal ini juga dapat mendorong aliran dana yang semakin besar, bukan hanya dari investor ritel, tetapi juga investor institusi.
Dia yang juga sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia - Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI) optimistis antusiasme investor terhadap potensi pasar kripto.
Baca Juga
Pratiwi Gunawan selaku pegiat Bitcoin dan Content Creator Coinveritas mengatakan hadirnya ETF Bitcoin Spot mencerminkan bahwa Bitcoin diminati oleh investor konvensional dan telah sah secara legalitas.
“Persetujuan SEC semakin mengukuhkan eksistensi Bitcoin sebagai kelas aset investasi baru dalam skala global. Ini merupakan milestone penting bagi Bitcoin,” ujarnya.
Pratiwi menjelaskan saat ini pergerakan harga Bitcoin cenderung belum memuaskan bagi para investor. Namun, jika kita melihat blockchain Bitcoin, sebenarnya masih ada optimism pasar.
“Oleh karena itu, saat ini merupakan momentum bagi kita untuk berinvestasi Bitcoin dengan harga yang masih terbilang terjangkau sebelum potensi kenaikan di masa mendatang,” ujarnya.
Senada dengan Pratiwi, Hendry Mualim selaku Analis Bitcoin dan Content Creator KonsultanBTC menjelaskan 2024 ini adalah era baru untuk Bitcoin. Kehadiran perusahaan besar seperti BlackRock dan Fidelity membuat Bitcoin patut dipertimbangkan oleh para investor maupun manajer aset lainnya.
Menurutnya momentum ETF Bitcoin Spot turut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bitcoin. Sehingga ini diharapkan bisa meningkatkan minat investor pemula untuk memulai berinvestasi kripto.
“Sementara bagi investor berpengalaman, kondisi yang tengah terkoreksi seperti saat ini dapat dimanfaatkan untuk buy the dip, selagi memantau kondisi pasar kembali menghijau,” terangnya.