Bisnis.com, JAKARTA – Minat investor tradisional terhadap Bitcoin dapat terakomodir setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) resmi menyetujui pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh 11 perusahaan. di antaranya BlackRock (BLK.N), Ark Investments/21Shares (ABTC.S), Fidelity, Invesco (IVZ.N) dan VanEck.
CO-CEO Reku Jesse Choi menilai dengan disetujuinya ETF Bitcoin Spot menggambarkan penerimaan institusi keuangan tradisional global terhadap Bitcoin yang semakin tinggi. Hal tersebut mengindikasikan besarnya minat investor tradisional terhadap Bitcoin.
“Momentum ini menandai tonggak sejarah baru di pasar keuangan global karena adopsi aset kripto telah terlegitimasi dalam sistem keuangan tradisional,” ujar Jesse melalui keterangan resminya, Jumat (12/1/2023).
Jesse menambahkan, persetujuan ETF Bitcoin Spot juga membawa dampak positif bagi industri kripto, khususnya di Amerika Serikat. Pasalnya, kata dia, hal ini semakin memudahkan akses berinvestasi bagi investor institusional dan ritel melalui ETF Bitcoin. Tingginya antusiasme dan permintaan pasar, lanjutnya, dapat semakin mendorong aliran dana ke Bitcoin.
Melansir Alliance Bernstein, diperkirakan jumlah investasi yang masuk ke pasar mencapai $5 miliar hingga US$10 miliar AS.
Tak hanya itu, keputusan SEC ini juga dapat berpotensi menarik perhatian lebih bagi industri keuangan tradisional di Indonesia terhadap Bitcoin. ETF Bitcoin Spot mencerminkan integrasi asset kripto di layanan keuangan tradisional.
Baca Juga
Ini dapat menjadi momentum untuk mengkaji potensi permintaan masyarakat serta relevansi Bitcoin sebagai instrumen investasi yang bisa diakses investor konvensional di Indonesia.
Menyoal investor kripto di Indonesia, secara umum persetujuan ETF Bitcoin Spot juga mendapatkan antusiasme yang cukup besar.
Jesse membeberkan derdasarkan diskusi Reku dengan para pengguna, mereka sangat antusias terhadap ETF Bitcoin. Fenomena ini juga diharapkan bisa semakin meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi kripto.
Guna menangkap peluang dan respon positif tersebut, Reku sebagai platform investasi dan jual-beli aset kripto juga terus mengembangkan berbagai fitur dan ruang lingkup baru untuk menggugah minat masyarakat.
Selain itu, Reku terus berupaya menjaga kepercayaan pengguna dan masyarakat. Dia menegaskan, industri kripto di Indonesia masih memiliki tugas besar untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto.
Dalam hal ini, Reku terus memperkuat posisi sebagai exchange yang transparan terhadap operasional. Reku juga telah meluncurkan portal transparansi sebagai sumber informasi terkait keamanan dan operasional Reku untuk meningkatkan kepercayaan pengguna.
Ke depannya, Jesse mengatakan Reku akan terus optimis terhadap perkembangan industri kripto di Indonesia.
“Persetujuan ETF Bitcoin merupakan langkah awal dan kami optimis akan terdapat perkembangan industri lain yang akan semakin meningkatkan daya tarik aset kripto,” ujar Jesse.