Bisnis.com, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatat total dividen yang digelontorkan sejumlah emiten mencapai Rp357,2 triliun sepanjang tahun 2023.
Handiman Soetoyo, Head of Research Team II Mirae Asset Sekuritas, menyampaikan pencapaian itu naik 58,1% dibandingkan dividen yang dibagikan tahun 2022 yakni Rp226 triliun. Adapun saham pilihan Mirae Asset sepanjang 2023 memberikan hasil dividen sebesar 11,1%.
“Sektor energi dan keuangan merupakan sektor kunci pertumbuhan dividen,” ujar Handiman dalam riset terbarunya yang dipublikasikan pada Rabu (17/1/2024).
Sementara itu, total dividen dari BUMN yang masuk ke kas negara mencapai Rp82,1 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan target awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang sebesar Rp49,1 triliun.
Dalam catatan Bisnis, peluang dividen dari perbankan jumbo, yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) diperkirakan terbuka lebar.
BBCA kini tengah mengkaji dividend payout ratio yang akan digelontorkan pada 2024, untuk menjaga keseimbangan antara posisi permodalan, pengembangan bisnis perusahaan dan entitas anak, pemutakhiran standar, serta teknologi keamanan.
Adapun, untuk saham perbankan pelat merah yakni BMRI, BBRI, dan BBNI, Mirae Asset dalam risetnya menyebutkan bahwa estimasi imbal hasil dari ketiga bank tersebut berangkat dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 20%
“Berdasarkan estimasi konsensus pendapatan, BBRI, BMRI dan BBNI mungkin menawarkan yield masing-masing 6,6%, 5,6% dan 5,9%,” tulis Handiman Soetoyo dan Abyan Yuntoharjo.
Sebagaimana diketahui, bank jumbo BUMN telah menebar dividen tebal sepanjang 2023. BMRI, contohnya, menyetorkan dividen Rp12,84 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham. Setoran dividen itu berasal dari laba pada tahun buku 2022 sebesar Rp41,2 triliun.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan dividend payout ratio untuk tahun buku 2023 merupakan kewenangan pemegang saham mayoritas. Namun, dalam empat tahun terakhir, BMRI membagikan rasio dividen sebesar 60% dari laba.
Sebelumnya, Direktur Utama BBRI Sunarso masih memproyeksikan bahwa perseroan bakal membagikan dividen jumbo untuk investor pada 2024. Dividen tersebut diberikan dari berapa pun laba bersih yang dihasilkan perusahaan pada tahun buku 2023-2024.
Dia menyatakan pertimbangan tersebut didasarkan pada tingkat rasio kecukupan modal yang sudah lebih dari ketentuan minimum, yakni 27,47% per September 2023. Padahal, kebutuhan risk management BBRI hanya sebesar 17% hingga 17,5%.
---------------
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.