Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX), pengembang MPStore bersiap menghadapi persaingan harga dan disrupsi teknologi yang bakal muncul pasca mengumumkan rencana Initial Public Offering/ IPO.
CEO dan Founder dari MPStore (MPIX) Aad menilai meski prospek pasar Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM menjanjikan tetapi perseroan juga memprediksikan menghadapi tantangan ke depan. Khususnya, kata dia, dalam menghadapi persaingan harga dan disrupsi teknologi yang mengharuskan perusahaan untuk terus berinovasi.
"Selain itu, keterbatasan infrastruktur digital dan literasi digital di sebagian kota tier 3 mungkin menjadi hambatan," terangnya melalui keterangan resmi, Rabu (17/1/2023).
Namun, lanjutnya, dengan strategi yang tepat, komitmen yang kuat, serta dukungan stakeholders, dia yakin akan mampu mengatasi tantangan tersebut dan meraih kesuksesan dalam jangka panjang.
Dia juga meyakini langkah IPO yang diambil oleh MPIX menjadi tonggak penting bagi pengembangan UMKM dan pelaku usaha tradisional di kota-kota tier 2 & 3 Indonesia.
Dia berharap rencana dan strategi yang telah dijalankan oleh MPIX saat ini berpotensi menyulut gerakan digitalisasi massal di segmen ini, mendorong inklusi keuangan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih merata.
Baca Juga
Oleh karena itu, dia optimistis bahwa IPO MPIX patut dicermati dan didukung oleh seluruh pihak yang peduli dengan kemajuan UMKM dan Indonesia yang lebih digital.
"Pada 2018 hingga saat ini saya buktikan dengan membangun aplikasi MPStore yang di adaptasi dari pain poin UMKM di Indonesia, itulah mengapa growth perusahaan kami konsisten 3 digit percent, customer centric dan oprational excelence itu kuncinya," katanya.
Adapun perusahaan teknologi pengembang aplikasi MPStore SuperApp UMKM, resmi mengumumkan rencana Initial Public Offering (IPO) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini menandai langkah strategis MPIX dalam memperluas jangkauan dan memperkuat komitmennya untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pelaku usaha tradisional di kota-kota berkembang Indonesia.
MPIX menawarkan sebanyak 312,5 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp20 per saham. Harga penawaran awal ditetapkan dalam kisaran Rp256 hingga Rp268 per saham, berpotensi meraup dana segar hingga Rp83,75 miliar. Dana hasil IPO ini akan dialokasikan sebesar 89% untuk modal kerja, di antaranya untuk pembelian inventory produk digital, gaji karyawan, pengembangan teknologi dan operasional bisnis.
Sisanya sebesar 11% akan digunakan untuk belanja modal berupa renovasi dan sewa tempat (membangun hub / depo) yg akan digunakan sebagai distribution poin dan deploy sales area di 40 titik se-Jawa Bali untuk mempererat emotional bonding antara MPStore (MPIX) dengan para UMKM.
