Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah ke Rp15.623 jelang Pengumuman BI Rate

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate. Bisnis/Arief Hermawan P
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.623 jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate, Rabu (17/1/2024). Adapun dolar AS terpantau mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 30,50 poin atau 0,20% menuju level Rp15.623 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga melemah 0,02% menuju posisi 103,33.

Pada saat bersamaan, mata uang lain di kawasan Asia mayoritas melemah. Yuan China, semisal, melemah 0,10%, diikuti won Korea yang turun 0,65%. Adapun ringgit Malaysia mencatatkan pelemahan 0,29%, rupee India turun 0,23%, dan peso Filipina melemah 0,38%.

Direktur Laba Forexindo berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan para pelaku pasar saat ini menunggu isyarat lebih lanjut mengenai The Fed dan perekonomian AS.

Data penjualan ritel dan produksi industri AS pada Rabu, (17/1/2024) diperkirakan memberikan lebih banyak isyarat terhadap perekonomian AS. Menurutnya, meskipun The Fed memiliki lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Namun, pelaku pasar tampaknya sedikit mengurangi spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch.

“Fokus kini tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat, yang akan dirilis pada Rabu [17/1]. PDB diperkirakan sedikit melampaui target tahunan pemerintah sebesar 5% pada tahun 2023,” ujar Ibrahim dalam riset, dikutip Rabu (17/1/2024).

Dari dalam negeri, BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Januari 2024 pada hari ini. Hasil rapat tersebut yang akan diumumkan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo beserta seluruh Anggota Dewan Gubernur BI.

Sementara itu, BI mencatat posisi utang luar negeri alias ULN RI per November 2023 sebesar US$400,9 miliar atau Rp6.230 triliun (asumsi kurs Rp15.540 per dolar AS). 

BI mengklaim posisi utang luar negeri ini tetap terkendali. Posisi utang luar negeri per November 2023 tersebut mengalami kenaikan sebesar 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya secara year-on-year (yoy).

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik. Selain itu,  posisi utang luar negeri pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Hal itu berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS. Terjaganya utang luar negeri Indonesia pada November 2023 terlihat dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3%.

Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.570 hingga Rp15.640. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper