Bisnis.com, JAKARTA - Emiten emas pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menargetkan proyek Smelter Alumina SGAR Mempawah bersama Inalum akan mulai beroperasi pada 2025 mendatang.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie mengatakan Proyek SGAR yang dikembangkan Inalum bersama ANTM saat ini sedang dalam fase konstruksi. Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2025.
“Ke depannya setelah proyek ini berjalan tentunya akan memperkuat segmen bauksit ANTAM dan mendukung hilirisasi bauksit di Indonesia,” kata Faisal kepada Bisnis, Sabtu (13/1/2024).
Faisal melanjutkan sepanjang 2024, ANTM akan senantiasa berupaya meningkatkan kinerja produksi dan penjualan seluruh komoditas inti seperti emas, nikel, dan bauksit agar dapat mencatatkan kinerja yang optimal bagi seluruh pemegang saham, stakeholder dan masyarakat. ANTM menargetkan penjualan emas mencapai 37 ton sepanjang 2024.
ANTM juga akan berfokus pada strategi pengembangan basis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit.
“Perusahaan akan senantiasa berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat di seluruh lini operasi, menjaga cash cost agar tetap kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi bisnis di seluruh lini bisnis perusahaan,” lanjut Faisal.
Baca Juga
Seperti yang diketahui, Inalum menegaskan megaproyek smelter bersama dengan Antam, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Kalimantan Barat kembali dimasukan ke dalam proyek strategis nasional (PSN).
Proyek yang terbagi ke dalam fase I dan II itu menelan nilai investasi sekitar US$1,7 miliar. Rencananya, masing-masing proyek bakal meningkatkan kapasitas produksi alumina perseroan ke level 1 juta ton setiap tahunnya, dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun.
Adapun, pada fase II kapasitas produksi diperkirakan masih bisa naik ke level 2 juta ton alumina setiap tahunya, dengan kebutuhan bahan baku bauksit sekitar 6,6 juta ton.