Bisnis.com, JAKARTA — Emiten emas pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melaporkan penggunaan dana sebesar Rp278,03 miliar untuk kegiatan eksplorasi sampai dengan 31 Desember 2023.
Manajemen Aneka Tambang melaporkan kegiatan eksplorasi berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit dengan jumlah pengeluaran preliminary unaudited sebesar Rp278,03 miliar.
“Total Biaya eksplorasi ANTM mencapai Rp278,03 miliar dengan fokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit,” kata manajemen, dikutip Kamis (11/1/2024).
Pada komoditas emas, ANTM melaksanakan kegiatan eksplorasi di Pongkor Jawa Barat. Kegiatan yang dilakukan adalah pengeboran bawah tanah (underground drilling) dan pengeboran permukaan (surface drilling).
Sementara itu, untuk komoditas nikel, eksplorasi dilakukan di daerah Konawe Utara dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta Tanjung Buli, Maluku Utara. Di daerah konawe Utara, Pomalaa, dan Tanjung Buli dilakukan kegiatan yang dilakukan antara lain pemetaan geologi, percontohan core, logging core, pengukuran grid & reukur, pemasangan patok ukur.
Kemudian pengeboran spasi dilakukan di Konawe, pengeboran single tube dilakukan di Pomalaa dan Tanjung Buli.
Baca Juga
Eksplorasi bauksit ANTM sampai dengan 31 Desember 2023 dilakukan di daerah Tayan, Mempawah dan Landak, Kalimantan Barat. Di wilayah tersebut, kegiatan yang dilakukan yaitu pemetaan geologi, pengukuran grid/polygon, pengukuran GPS geodetik, test pit, logging test pit, percontohan test pit dan percontohan batuan.
ANTAM melalui Unit Geomin melaksanakan kegiatan eksplorasi mineral yang terintegrasi yang meliputi aktivitas survei area, eksplorasi geologi, eksplorasi geofisika, survei geodesi, pengeboran, pengujian analisa fisik dan kimia, perhitungan cadangan dan sumber daya mineral yang didukung dengan Sistem Informasi Geografi yang terintegrasi.
Manajemen ANTM mengklaim kegiatan eksplorasi dilaksanakan untuk memastikan kecukupan potensi sumber daya dan cadangan mineral strategis Perusahaan. Kegiatan eksplorasi nikel bertujuan untuk menunjang keberlangsungan operasi dan inisiasi pengembangan hilirisasi nikel Perusahaan.