Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga 1,14% ke level 7.200 akibat koreksi saham-saham Prajogo Pangestu PT Barito pacific Tbk. (BRPT), PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup turun 1,14% dengan penurunan 1,14% ke level 7.200 per saham. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di level 7.180 hingga 7.311. Sebanyak 193 saham naik, 337 saham turun dan 241 saham stagnan.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.392,20 triliun dengan transaksi harian di level Rp10,32 triliun. Sebanyak 18,45 miliar saham beredar dengan transaksi terjadi sebanyak 1,32 juta kali. Secara year to date, IHSG turun 1%.
IHSG ditekan oleh saham BREN dan TPIA yang menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB). BREN menekan IHSG sebesar 52,38 poin dan TPIA menyubang penurunan sebesar 33,62 poin.
Sementara BRPT turun 18,2% dan menyumbang penurunan poin sebesar 15,58 poin terhadap IHSG. Sementara saham lain yang menekan IHSG adalah MDKA, AMRT, BMRI, CPIN, DCII, CASA dan PANI
Sementara itu, per Senin (8/1/2024) secara year-to-date, investor asing mencatatkan beli bersih asing sebanyak Rp3,71 triliun dengan rincian beli bersih pasar reguler sebesar Rp3,47 triliun dan beli bersih pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp238,65 miliar.
Baca Juga
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan saham-saham Prajogo yang menyeret turun IHSG disebabkan oleh aksi profit taking investor. Selain itu penurunan saham Prajogo juga dipengaruhi oleh sentimen PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang sedang diperiksa Bursa.
“[Penurunan saham Prajogo] melihatnya lebih ke profit taking, ya wajar sih sebenarnya dengan valuasi seperti itu. Mungkin ada sentimen sedikit juga terkait dengan pemeriksaan Bursa terhadap CUAN,” kata Martha saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/1/2024).
Martha mengatakan sentimen pemeriksaan CUAN yang naik signifikan juga akan berdampak pada saham Prajogo lainnya karena akan ada kemungkinan Bursa melihat dan mengevaluasi kembali saham-saham yang naik luar biasa.
Sementara itu, hingga akhir tahun 2024 Mirae Asset Sekuritas menargetkan IHSG di level 8.100. IHSG akan ditopang oleh sektor banking, consumer related dan telekomunikasi.
Sedangkan untuk saham sektor energi, masih akan diproyeksikan melemah dibandingkan dengan tahun 2023. Terlebih penurunan suku bunga bank sentral diramal terjadi pada pertengahan tahun ini.
“Itu efeknya baru akan terasa pada tahun 2025. Kita mungkin baru akan melihat kenaikan komoditas pada 2025,” imbuh Martha.