Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Buka Suara Soal Pergerakan Saham Tidak Wajar

Manajemen Chandra Asri (TPIA) menilai harga saham yang bergerak liar sejak akhir tahun lalu merupakan bagian dari dinamika pasar.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten afiliasi Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) angkat bicara soal pergerakan harga saham yang liar. Pergerakan harga saham dinilai merupakan bagian dari mekanisme pasar. 

Direktur Chandra Asri Grup Suryandi mengatakan kenaikan harga saham yang naik secara signifikan sejak akhir tahun yang berujung disuspensinya saham TPIA oleh BEI merupakan akibat dari dinamika pasar. 

“Kami melihatnya adalah ini berkaitan dengan dinamika pasar. Dinamika pasar, entah bagaimana mereka melihat pengembangan bisnis dari perusahaan, berapa jumlah saham yang beredar di masyarakat serta harganya seperti apa,” kata Suryandi dalam paparan publik insidentil, Rabu (10/1/2024). 

Menurut Suryandi pergerakan saham yang dinilai tidak wajar merupakan wewenang dari otoritas terkait. Dia mengatakan TPIA akan menyerahkan keputusan yang berkaitan dengan saham kepada pihak-pihak tersebut. 

Seperti yang diketahui, pada 22 Desember 2023 saham TPIA sempat disuspensi Bursa di seluruh pasar. Penghentian perdagangan ini dinilai perlu dilakukan dalam rangka cooling down terkait terjadi peningkatan harga yang signifikan. 

Namun suspensi TPIA dibuka pada perdagangan 27 Desember 2023. Pada hari suspensi dibuka, saham TPIA kembali naik sebesar 2,13% ke level Rp6.000 per saham. 

Sementara itu, pada perdagangan hari ini, Rabu (10/1/2024) pukul 15.45 WIB, saham TPIA bergerak turun 4,74% ke level Rp4.020 per saham. Saham TPIA telah turun sejak perdagangan Jumat, (5/1/2024). 

Secara akumulasi, saham TPIA telah turun 31,28% dalam perdagangan sepekan dan 14,47% dalam perdagangan sebulan. Secara year to date pula, saham TPIA mencatatkan return negatif sebesar 23,62%. 

Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp346,05 triliun dengan PER sebesar -784,29 kali dan PBVR sebesar 8,14 kali. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper