Bisnis.com, JAKARTA - Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) buka-bukaan soal rencana akuisi dan merger yang akan dilakukan pada 2024 mendatang. Sejalan dengan hal tersebut, ENRG juga menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2,32 triliun (kurs jisdor Rp15.493 per dolar AS).
Wakil Direktur Utama ENRG, Edoardus Ardianto mengatakan, tidak menutup kemungkinan ENRG akan kembali melakukan akuisisi berbagai aset blok migas pada tahun depan, seiring dengan rencana pengembangan perseroan secara organik maupun anorganik.
"Untuk rencana tahun 2024, kami tentu saja akan melihat kesempatan untuk melakukan akuisisi atau merger kembali kepada aset itu sendiri," ujar Edoardus dalam paparan publik ENRG pada Jumat, (15/12/2023).
Dia mengatakan, apabila aset-aset yang akan diakuisisi atau merger sesuai dengan target perseroan, maka akan dilakukan. Namun, ENRG tetap akan menyesuaikan dengan rencana dan kapabilitas dari perseroan.
Berdasarkan catatan Bisnis, ENRG gencar melakukan akusisi sepanjang tahun 2023 ini. Misalnya, pada Juli 2023, ENRG melalui anak usahanya, PT EMP Daya Nusantara (EDN) dan PT EMP Tunas Persada (ETP) resmi mengakuisisi 100% saham PT Sulawesi Regas Satu (SRGS).
Kemudian, pada tahun ini ENRG melalui anak usahanya juga mengakuisisi dua aset blok migas PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dengan produksi harian di sekitar 2.200 barel-2.600 barel minyak.
Baca Juga
Terkait belanja modal, ENRG rencananya akan menggelontorkan US$150 juta atau sekitar Rp2,32 triliun yang akan difokuskan untuk kegiatan pengeboran (drilling) guna menambah cadangan minyak dan gas ENRG secara menyeluruh.
“Anggaran capex tahun depan di kisaran US$150 juta, fokus di tahun 2024 masih berada untuk kegiatan drilling untuk bisa menambah cadangan reserves perseroan secara menyeluruh dan meningkatkan produksi dari ENRG,” kata dia.
Adapun, sepanjang 9 bulan pertama 2023, ENRG melaporkan telah menyerap capex sebesar US$93 juta, sedangkan hingga akhir tahun 2023 diproyeksikan perseroan akan menelan anggaran capex sebesar US$124 juta.
Menilik kinerja keuangannya per kuartal III/2023, ENRG mencatatkan kenaikan tipis pada laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 3,52% menjadi US$45,69 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$44,14 juta.
Peningkatan laba bersih berbanding terbalik dengan penjualan bersih yang menurun. Per September 2023, ENRG mencatatkan penjualan bersih sebesar US$296,39 juta atau setara Rp4,59 triliun. Penjualan tersebut turun 13,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$344 juta.
Penjualan ENRG ditopang oleh penjualan gas bumi sebesar US$213,07 juta dan penjualan minyak mentah sebesar US$99,69 juta. Sementara itu terdapat segmen DMO dan over lifting yang menurunkan total penjualan sebesar US$20,18 juta.