Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) menyampaikan akan menarik sebanyak-banyaknya 862,11 juta saham treasuri untuk program kepemilikan saham manajemen dan karyawan, atau program Management & Employee Stock Option (MESOP).
Direktur Utama DOID Ronald Sutardja mengatakan, penarikan saham treasuri itu telah disetujui berdasarkan keputusan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta pada Rabu, (13/12/2023).
Mengacu data RTI Business per 30 November 2023, seluruh saham treasuri perseroan tercatat sebanyak 1,28 miliar saham atau setara 14,90%.
"Menyetujui pengurangan modal dengan cara menarik kembali saham treasuri maksimal sebanyak 862,11 juta atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Jumlahnya tidak akan melebihi 1,28 miliar saham atau seluruh saham treasuri," ujar Ronald dalam paparan publik, Rabu, (13/12/2023).
Alhasil, program MESOP DOID tidak akan menimbulkan dilusi pemegang saham. Sebab, saham-saham yang akan dimasukkan dalam program MESOP bukan merupakan penerbitan saham baru, melainkan pengalihan dari sebagian saham treasuri yang didapat dari program pembelian kembali saham oleh perseroan.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya program MESOP tersebut, maka perseroan memberikan kewenangan atau kuasa dengan hak substitusi kepada direksi perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan, sah dan efektifnya perubahan modal perseroan.
Baca Juga
Adapun dalam RUPSLB DOID, pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Sorimuda Pulungan dari jabatannya sebagai direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID).
Menilik kinerja sahamnya, saham DOID naik 12,5% secara year-to-date (ytd) dari posisi Rp304 per saham pada 2 Januari 2023 ke level Rp342 per saham pada 13 Desember 2023.
Sepanjang tahun berjalan, saham DOID sempat menyentuh level tertinggi di Rp565 per saham, sedangkan level terendahnya di Rp264 per saham. Kapitalisasi pasarnya tembus Rp2,95 triliun.
Ditinjau kinerja keuangannya, DOID mencetak laba bersih sebesar US$21,6 juta atau setara Rp345,19 miliar per September 2023. Laba bersih ini tumbuh 5,25% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$20,5 juta.
Kenaikan laba DOID didorong oleh naiknya pendapatan neto sebesar US$1,36 miliar atau setara Rp21,72 triliun atau naik 18,63%dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,14 miliar.
Manajemen DOID juga menuturkan BUMA dan BUMA Australia menunjukkan kinerja operasional yang kuat, dengan peningkatan volume overburden (OB) sebesar 12% YoY menjadi 286 juta bank cubic meter (bcm) dan produksi batu bara sebesar 64 juta metrik ton (MT).