Bisnis.com, JAKARTA - Broker aset kripto, Upbit Indonesia tengah merancang strategi untuk menjaring investor kripto, di tengah berbagai sentimen yang membuat harga bitcoin melambung tinggi.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Senin, (11/12/2023) pukul 11.05 WIB, koin kripto dengan kapitalisasi paling jumbo, Bitcoin menyentuh level di kisaran US$42.275 per koin. Bitcoin telah menguat 3,79% dalam perdagangan sepekan.
Sementara itu, aset kripto lainnya yaitu Ethereum (ETH) tercatat naik 1,77% dalam perdagangan sepekan ke level US$2.250 per koin. Adapun untuk stable coin USDC dan USDT masih di kisaran level US$1 per koin.
VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan, setiap pedagang aset kripto bersaing dengan biaya transaksi yang kompetitif yang memberikan variasi bagi investor kripto dalam memilih exchanger pilihannya.
"Kami memberikan transaction maker fee sebesar 0,%, dan 0,51% taker fee di pasar rupiah, 0,46% untuk taker dan maker fee di pasar BTC dan USDT sudah termasuk komponen biaya pajak," ujar Resna kepada Bisnis, dikutip Senin, (11/12/2023).
Selain itu, lanjutnya, dari segi produk, Upbit Indonesia memiliki strategi tersendiri dalam memasarkan produk sebagai wujud mendorong pertumbuhan dan inovasi kripto dalam fokus pada spot market. Pihaknya juga memastikan volume dan likuiditas dapat memenuhi permintaan pasar.
Baca Juga
"Kami juga melakukan pembagian airdrop di waktu-waktu tertentu untuk menumbuhkan semangat pengguna dalam bertransaksi, dan juga pemberian referral code demi peruntungan pengguna baru dan pengguna yang merekomendasikan," kata dia.
Berdasarkan data Bappebti, total investor kripto di Indonesia mencapai 18,06 juta orang hingga Oktober 2023. Jumlah tersebut bertambah 15.000 orang atau naik 0,84% dibandingkan pada September 2023 yang sebanyak 17,91 juta orang.
Jika dibandingkan setahun yang lalu, jumlah investor kripto telah bertambah sekitar 1,66 juta orang atau 10,1%. Sebelumnya, jumlah investor kripto sebanyak 16,4 juta orang pada Oktober 2022.
Meski terus bertambah, pertumbuhan investor kripto di dalam negeri cenderung mengalami perlambatan. Sejak Oktober 2022 hingga Oktober 2023, penambahan jumlah investor kripto tidak pernah di atas 1%.
Lebih lanjut, Bappebti melaporkan, nilai transaksi kripto di Indonesia sebesar Rp10,5 triliun pada Oktober 2023. Jumlah ini meningkat 31,9% dibandingkan pada September 2023 yang sebesar Rp7,96 triliun
Alhasil, Upbit memprediksi laju mata uang kripto di pasar pada 2024 akan meningkat seiring dengan volume transaksi relatif stabil. Beberapa sentimen yang memengaruhi pasar Bitcoin di RI pada tahun depan yakni Pemilu 2024 dan potensi aliran investasi asing yang akan berimbas pada halving bitcoin 2024.
Adapun dari sentimen global, keputusan Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap pengajuan Bitcoin menjadi ETF menjadi salah satu penopang harga Bitcoin (BTC). Namun, BTC sendiri masih dibayangi oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada Maret 2024.