Bisnis.com, JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga Rp190 per saham atau di batas atas saat penawaran awal.
Berdasarkan prospektus ringkas yang terbit di Bisnis Indonesia, Selasa (1/7/2025), emiten Prajogo Pangestu tersebut menawarkan sebanyak 12.482.937.500 saham. Dana segar yang berpotensi dihimpun CDIA adalah sebesar Rp2,37 triliun.
Adapun, masa penawaran umum dilakukan pada 2-7 Juli 2025 dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025.
BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers, Henan Putihrai, OCBC Sekuritas, Trimegah Sekuritas tercatat menjadi penjamin pelaksana emisi efeknya.
CDIA merupakan anak usaha TPIA yang menjalankan usaha di sektor infrastruktur dengan menyediakan layanan bagi sektor industri nasional, mencakup energi, air, kepelabuhanan dan penyimpanan, serta logistik.
Hingga 31 Desember 2024, CDIA mencatat pendapatan sebesar US$102,25 juta, yang mencerminkan pengelolaan portofolio bisnis yang solid dan responsif terhadap dinamika pasar.
Baca Juga
Pendapatan CDIA berasal dari beberapa segmen utama, yaitu penjualan listrik dan jasa kelistrikan sebesar US$80,44 juta, penjualan bahan bakar sebesar US$11,42 juta, sewa kapal sebesar US$5,62 juta, sewa tangki dan dermaga sebesar US$4,77 juta.
Dana hasil IPO akan digunakan perusahaan untuk untuk memperkuat bisnis utama di sektor logistik serta kepelabuhanan dan penyimpanan.
Sekitar Rp871,76 miliar akan dialokasikan untuk mendukung ekspansi bisnis logistik, melalui penyertaan modal kepada entitas anak perseroan yang selanjutnya digunakan untuk pembelian kapal serta membiayai operasional.
Sementara itu, sekitar Rp1,5 triliun akan dialokasikan untuk pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, khususnya membangun fasilitas tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene serta fasilitas pendukung lainnya.
Investasi tersebut bertujuan memperkuat infrastruktur rantai pasok industri hilir yang memerlukan sistem logistik cair dan gas yang efisien dan berstandar tinggi.
Sebelumnya, Founder & CIO Stockwise Andry hakim menuturkan bahwa CDIA merupakan salah satu calon emiten yang paling ditunggu pelaku pasar lantaran dinilai memiliki peluang besar untuk mencatatkan kenaikan signifikan.
Proyeksi itu tidak terlepas dari saham-saham IPO terafiliasi Prajogo Pangestu, seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang sempat mencatatkan lonjakan setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2023.
“Kalau lihat historisnya, saham CUAN dulu IPO di Rp200 dan sempat naik sampai Rp10.000. Jadi, potensi seperti itu bukan hal mustahil untuk CDIA,” ujar Andry dalam diskusi daring bersama Mirae Asset Sekuritas, Selasa (24/6/2025).
CDIA merupakan bagian dari konglomerasi Barito Pacific Group milik Prajogo Pangestu melalui kepemilikan 60% oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).
Andry menyatakan reputasi Prajogo Pangestu sebagai tokoh utama dalam grup tersebut menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan pasar terhadap prospek jangka panjang CDIA yang bergerak di sektor infrastruktur.