Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bloomberg Intelligence Mengukur Dampak Merapatnya Tiktok ke GOTO

Potensi sinergi antara perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan ByteDance Ltd. yang merupakan induk TikTok.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi sinergi antara perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan ByteDance Ltd. yang merupakan induk TikTok diproyeksi dapat menarik minat investor asing ke GOTO. 

Analis Bloomberg Intelligence Research Nathan Naidu menuturkan potensi sinergi antara GOTO dan TikTok, dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke dana asing. 

"Sinergi potensial GOTO dengan TikTok dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke investor asing, karena profitabilitasnya meningkat seiring dengan monetisasi yang lebih baik dan disiplin biaya," kata Naidu dalam risetnya, dikutip Minggu (10/12/2023). 

Menurutnya, kerja sama ini dapat menjadi proxi yang baik bagi investor luar negeri yang mengincar bagian dari ekonomi digital Indonesia yang tumbuh pesat, setelah inklusi GOTO dalam indeks MSCI dan FTSE. 

Pada penutupan perdagangan Jumat, (8/12/2023), saham GOTO ditutup menguat 13,68% ke level Rp108 per saham. Saham GOTO bergerak pada posisi Rp94-Rp110 per saham.

Sebelumnya dalam keterbukaan informasi perseroan, Sekretaris Perusahaan GOTO RA Koesoemohadiani mengatakan pihaknya memahami telah beredar berbagai berita di ranah publik yang memberikan spekulasi terhadap rencana kemitraan antara Tokopedia dan TikTok. Dia menuturkan GOTO tengah melakukan berbagai diskusi antara Tokopedia dan TikTok sehubungan potensi dilakukannya kemitraan. 

"Perseroan ingin menyampaikan sedang dilakukan berbagai diskusi antara Tokopedia dan TikTok, sehubungan dengan potensi dilakukannya kemitraan dalam bisnis e-commerce di Indonesia di antara para pihak," ujar Koesoemohadiani dalam keteranganya, Jumat (8/12/2023). 

Namun demikian, kata dia, belum ada keputusan atau kesepakatan final yang dicapai oleh para pihak, dan diskusi masih terus berlangsung hingga saat ini. 

Menurutnya, GOTO akan senantiasa mematuhi peraturan terkait yang berlaku termasuk POJK No. 31 dan Peraturan BEI No.I-E apabila terdapat informasi material mengenai suatu kerja sama atau aksi korporasi yang signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper