Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) menyiapkan belanja modal hingga US$250 juta atau setara Rp3,88 triliun (kurs Jisdor Rp15.536 per dolar AS) untuk tahun 2024.
Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina mengatakan TOBA mengalokasikan belanja modal sebesar US$200-US$250 juta untuk tahun depan. Rencananya, belanja modal ini akan digunakan untuk menopang pengembangan bisnis terbarukan, kendaraan listrik, dan pengolahan sampah.
“Penggunaan capex sebagian besar untuk bisnis kami di Energi Terbarukan (EBT), alokasinya nanti 30% untuk Electrum, 30% untuk pengolahan sampah, 40% untuk batu bara,” ujar Juli di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Dia melanjutkan, belanja modal ini akan didapatkan dari kombinasi antara utang dan modal perusahaan. Menurutnya, TOBA akan mempertimbangkan berbagai opsi untuk mendanai belanja modal ini.
Menurutnya, belanja modal ini bisa saja didanai dari pinjaman baru, penerbitan rights issue, hingga penerbitan surat utang.
"Kami juga lihat, kami akan bandingkan apakah kita akan mengambil loan baru, atau kita mendingan kita rights issue, atau kami terbitkan corporate bond," ucapnya.
Baca Juga
Adapun hingga 9 bulan 2023, TOBA telah menyerap belanja modal sebesar US$72,2 juta atau meningkat 77% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$40,9 juta. Belanja modal ini telah melebihi target 2023 sebesar US$60 juta.
TOBA juga mencatatkan total pendapatan mencapai US$370 juta, turun 26,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$469 juta.
Turunnya pendapatan ini membuat laba bersih TOBA ikut turun menjadi US$7,49 juta, dari sebelumnya US$54,7 juta.
Sementara itu, total ekuitas TOBA adalah sebesar US$418 juta dan posisi kas sebesar US$92 juta sampai akhir September 2023.