Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dividen Interim Berpotensi Menyengat IHSG yang Cenderung Sideways

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki potensi penguatan terbatas dengan katalis pembagian dividen interim.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki potensi penguatan terbatas dengan katalis pembagian dividen interim.

Tim riset Yugen Bertumbuh Sekuritas menyatakan IHSG masih berpotensi menguat ke posisi 7.123. Adapun level support berada di 6.954 pada hari ini, Rabu (6/12/2023).

Secara teknikal mereka menilai pola gerak IHSG saat ini masih terlihat bergerak dalam rentang sideways yang cukup wajar dengan pola tekanan terbatas. Sementara untuk penguatan indeks komposit belum terlihat akan bergerak secara signifikan.

“Masa masa pembagian dividen dari emiten masih menjadi penopang pergerakan IHSG hingga saat ini, sehingga momentum koreksi masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian, hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” tegas tim.

Mereka merekomendasikan beberapa saham seperti INDF, BBNI, JSMR dan BSDE.

Sementara itu, Tim riset Phintraco Sekuritas menyatakan IHSG cenderung sideways di pivot area 7.100 pada perdagangan kemarin, Selasa (5/12/2023). Dengan demikian, ada potensi indeks komposit hari ini mengalami koreksi.

“Secara teknikal, Stochastic RSI mengindikasikan sinyal deathcross di overbought area. Dengan demikian, IHSG diperkirakan uji support area 7.020-7.050,” ungkap tim dalam riset, Rabu (6/12/2023).

Mereka menyatakan salah satu pemberat adalah penemuan laporan kasus bakteri penyebab pneumonia di Indonesia dan tengah diverifikasi jumlah kasusnya oleh Pemerintah. Hal ini memicu rebound pada emiten sektor kesehatan pada perdagangan.

“Katalis positif ini diperkirakan akan mempengaruhi sektor kesehatan secara jangka pendek,” imbuhnya.

Di sisi lain, ekspektasi pasar bahwa The Fed dan ECB yang akan menahan sukubunga acuan di Desember 2023, membangun keyakinan bahwa BI juga akan mengambil langkah serupa.

Phintraco pada hari ini merekomendasikan beberapa saham seperti ASII, BMTR, INDF, INKP, ISAT dan SIDO.

----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper