Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Pasar Kripto 2024 di Tengah Pesta Harga Bitcoin

Pasar kripto Tanah Air pada 2024 mendatang diprediksi lanjut reli, setelah Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar menembus level psikologis US$42.000.
Pasar kripto Tanah Air pada 2024 mendatang diprediksi lanjut reli, setelah Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar menembus level psikologis US$42.000. Reuters
Pasar kripto Tanah Air pada 2024 mendatang diprediksi lanjut reli, setelah Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar menembus level psikologis US$42.000. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar kripto Tanah Air pada 2024 mendatang diprediksi lanjut reli, setelah Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto terbesar menembus level psikologis US$42.000 per koin, atau level tertinggi sejak Mei 2022.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa, (5/12/2023) pukul 17.30 WIB, koin kripto dengan kapitalisasi paling jumbo, Bitcoin menyentuh level tertinggi di kisaran US$41.750 per koin.

Adapun BTC menguat 0,12% dalam perdagangan 24 jam terakhir, sementara secara akumulasi pada perdagangan sepekan, BTC telah naik 12,71%.  

Sementara itu, aset kripto lainnya yaitu Ethereum (ETH) tercatat turun 2,04% dalam perdagangan 24 jam ke level US$2.206 per koin. Adapun untuk stable coin USDC dan USDT masih di kisaran level US$1 per koin. 

VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan, laju mata uang kripto di pasar dalam kondisi yang cukup baik, dengan volume transaksi relatif stabil. Beberapa sentimen yang memengaruhi pasar Bitcoin di RI pada tahun depan yakni Pemilu 2024 dan potensi aliran investasi asing.

"Kami berharap akan adanya kenaikan pada tahun 2024. Karena, pada saat ini sejak awal tahun hingga kuartal IV/2023, harga beberapa bitcoin dan altcoin terdapat kenaikan yang cukup positif," ujar Resna kepada Bisnis, Selasa, (5/12/2023).

Sementara itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, nilai transaksi kripto di Indonesia sebesar Rp10,5 triliun pada Oktober 2023. Jumlah ini meningkat 31,9% dibandingkan pada September 2023 (month-to-month/mtm) yang sebesar Rp7,96 triliun. 

Meski demikian, nilai transaksi kripto di dalam negeri turun 19% jika dibandingkan setahun sebelumnya (year on year/yoy). Pada Oktober 2022, nilai transaksi kripto di dalam negeri mencapai Rp12,96 triliun.

Menurut Resna, pajak yang tinggi menjadi salah satu faktor turunnya transaksi kripto. Selain itu, sentimem crypto winter yang terjadi sebelumnya juga turut membuat turunnya transaksi kripto pada Oktober dan September 2023.

Adapun crypto winter menarik perhatian regulator seluruh dunia untuk mengambil tindakan dalam memberlakukan perlindungan lebih ketat dalam industri kripto.

Salah satu langkah antisipasi dari pemerintah yakni seiring dengan proses perpindahan kewenangan dari Bappebti ke OJK telah dilakukan rancangan peraturan pemerintah (RPP) dalam UU 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. 

"Kami optimis dengan apa yang terjadi dari awal tahun 2022 hingga sepanjang tahun 2023 akan membaik pada halving bitcoin 2024," pungkas Resna.

Adapun dari sentimen global, keputusan Securities and Exchange Commission (SEC) terhadap pengajuan Bitcoin menjadi ETF menjadi salah satu penopang harga Bitcoin (BTC). Namun, BTC sendiri masih dibayangi oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada Maret 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper