Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Akhir Penawaran Saham, SURI Incar Dana IPO Rp215 Miliar

Calon emiten PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) masuk dalam periode terakhir penawaran saham atau IPO pada, Selasa (5/7/2023).
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten PT Maja Agung Latexindo Tbk. (SURI) masuk dalam periode terakhir penawaran saham atau IPO pada, Selasa (5/7/2023). SURI direncanakan bakal mencatatkan saham perdananya pada Kamis (7/12/2023).

SURI melepas sebanyak – banyaknya 1,26 miliar saham biasa yang setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga yang ditetapkan untuk IPO adalah Rp170 per saham.

Direktur Utama Maja Agung Latexindo Imelda menjelaskan aksi korporasi ini merupakan momentum bagi perusahaan dalam 30 tahun terakhir. Menurutnya target dana dari aksi korporasi tersebut sebesar Rp215,36 miliar.

“Penggunaan dananya untuk menunjang dana belanja modal yang diproyeksikan dapat meningkatkan penjualan dan laba perseroan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/12/2023).

Dia memerincikan alokasi capex sebesar 3,11% akan digunakan manajemen untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah. Lalu sekitar 1,53& akan digunakan untuk pengembangan software penunjang operasional.

Berikutnya, dana hasil IPO sekitar 50,55% untuk operational expenditure dengan rincian 9,61% untuk penambahan daya listrik di area pabrik dan 40,49% untuk modal kerja.

“Dana dari hasil IPO sekitar 49,45 persen setelah dikurangi biaya – biaya emisi akan digunakan sebagai capital expenditure (capex). Secara rinci, 20,26 persen untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor. Lalu, 24,55 persen rencananya akan digunakan untuk penambahan dan remodifikasi mesin produksi yang dimiliki,” ujarnya.

Selain itu, dia meyakini potensi alat kesehatan di Indonesia masih sangat besar. Bahkan, perseroan berencana untuk menerapkan green economy serta menjadi salah satu pemain ekspor ke pasar Eropa.

“Setelah IPO ini, perusahaan tengah membidik beberapa negara Eropa sebagai tujuan ekspor berikutnya. Sehingga, menunjukan perusahaan merupakan produsen alat kesehatan yang penjualan terbesarnya adalah ekspor”, tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper