Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berburu Dana Segar, Ada Kans Kereta Api Indonesia (KAI) IPO?

Di tengah segudang penugasan mulai dari LRT hingga kereta cepat, seberapa besar peluang KAI go public atau IPO?
Sejumlah penumpang kereta api berjalan setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/4/2023). PT KAI mencatat penumpang kereta api yang tiba di Jakarta melalui Stasiun Pasar Senen pada hari pertama usai libur cuti Lebaran 2023 mencapai 16.400 orang. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Sejumlah penumpang kereta api berjalan setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/4/2023). PT KAI mencatat penumpang kereta api yang tiba di Jakarta melalui Stasiun Pasar Senen pada hari pertama usai libur cuti Lebaran 2023 mencapai 16.400 orang. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memiliki segudang penugasan mulai dari kereta cepat hingga LRT. Di tengah kondisi ini, mungkinkah KAI menggalang dana lewat aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO)?

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAI Salusra Wijaya mengakui bahwa penugasan yang diberikan pemerintah kepada perusahaan cukup berat. Kendati demikian, KAI akan lebih dulu memperkuat keuangan internal ketimbang menggalang dana melalui IPO

“Kami lebih ke penguatan struktur keuangan internal dulu ya karena penugasan kami luar biasa berat dari kereta cepat dan LRT. Jadi, kami perkuat dulu struktur keuangan, permodalan, cash flow, dan sebagainya,” ujarnya saat ditemui Bisnis di Jakarta, pekan lalu. 

Menurut Salusra, jika berbicara tentang IPO, maka KAI membutuhkan rencana jangka untuk mempersiapkan hal tersebut mulai dari memperkuat pondasi keuangan hingga dari sisi operasi. Apabila hal ini sudah siap KAI kemungkinan akan melihat peluang tersebut. 

Meski belum berminat IPO, perusahaan tetap berencana menggalang dana melalui penerbitan obligasi. Tahun lalu, KAI telah merilis Obligasi Berkelanjutan I KAI Tahap I/2022 senilai Rp1,5 triliun dan Sukuk Ijarah Kereta Api Indonesia Tahap I/2022 senilai Rp500 miliar.

Obligasi dan Sukuk KAI itu terbagi menjadi 2 seri. Pertama, seri A memiliki jangka waktu 5 tahun dengan kupon 7,1% dan seri B berjangka waktu 7 tahun dengan kupon sebesar 8%.

Salusra menuturkan bahwa tahun depan KAI kembali melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi. Saat ini, perusahaan tengah menghitung kebutuhan dana untuk investasi reguler dan refinancing obligasi jatuh tempo. 

“Mungkin at least di atas Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun untuk obligasi tahun depan,” ujarnya. 

Pada tahun 2017, Bisnis melaporkan bahwa KAI berencana mendorong anak usaha perseroan untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun mendatang. Namun, hingga saat ini, rencana itu belum terealisasi. 

Dari sisi kinerja, Salusra menuturkan KAI meyakini pendapatan tahun 2023 dapat tumbuh 15% - 20%. Menurutnya, peluang ini didukung oleh pemulihan yang terjadi pascapandemi Covid-19. 

Berdasarkan laporan keuangan 2022, KAI membukukan pendapatan Rp25,57 triliun atau melonjak dibandingkan dengan pencapaian 2021 yang hanya mengantongi Rp17,91 triliun. pada saat bersamaan, KAI juga sukses meraup laba Rp1,78 triliun pada 2022.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan perseroan pada semester I/2023, KAI membukukan pendapatan usaha sebesar Rp14,25 triliun dengan laba usaha senilai Rp2,04 triliun.

Dengan perolehan tersebut, KAI mampu membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp826,98 miliar hingga paruh pertama tahun ini, atau meningkat dibandingkan dengan catatan periode yang sama tahun lalu Rp739,96 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper