Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat telah ada penerbitan efek bersifat utang dan atau sukuk senilai Rp116,3 triliun.
Jumlah tersebut diterbitkan melalui 106 emisi dari 57 penerbit EBUS. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 541 emisi dari 128 emiten dengan outstanding sebesar Rp461,22 triliun dan US$72,987 juta.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp5.536,74 triliun dan US$486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,38 triliun.
Pada awal pekan, PT Armadian Tritunggal mencatatkan Sukuk Mudharabah I Armadian Tritunggal Tahun 2023 (SMARMA01) dengan nilai Rp2 triliiun di BEI. Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia adalah irA- (Single A minus) dan PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat untuk sukuk tersebut.
Lalu, pada Rabu (29/11) Obligasi Berkelanjutan III Barito Pacific Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) resmi dicatatkan dengan nilai Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idA+ (Single A Plus) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat untuk obligasi tersebut.
Sampai dengan 01 December 2023 terdapat 18 emisi dari 12 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor sebagai berikut :
Baca Juga
• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
• 0 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 0 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 1 Perusahaan dari sektor Energy;
• 6 Perusahaan dari sektor Financials;
• 0 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 0 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures;
• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
• 0 Perusahaan dari sektor Technology;
• 0 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;