Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat ke 7.080,74 pada perdagangan hari ini, Kamis, (30/11/2023). Seiring dengan menguatnya indeks, saham BREN, CUAN dan EMTK terpantau naik signifikan sore hari ini.
Berdasarkan data RTI Business pukul 16.00 WIB, IHSG parkir di posisi 7.080,74 pada akhir perdagangan hari ini, naik 0,63% atau 44,65 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 7.038 hingga 7.109 pada perdagangan siang hari.
Adapun sebanyak 31,15 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp23,21 triliun dalam 1,32 juta kali transaksi. Sebanyak 238 saham yang menguat, saham yang melemah sebanyak 304 dan saham stagnan sebanyak 216. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.271 triliun.
Dua saham milik Prajogo Pangestu yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melesat 12,24% ke level Rp6.875 per saham, disusul PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang naik 9,97% ke level Rp8.825 per saham.
Dari jajaran saham terlaris, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) mencatatkan nilai transakssi Rp4,6 triliun, diikuti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi sebesar Rp1,8 triliun. Saham AMMN turun 7,40% ke level Rp7.200 per saham, sedangkan saham BBCA naik 0,84% ke level Rp8.975 per saham.
Dari jajaran emiten berkapitalisasi pasar besar atau big cap, saham yang parkir di zona hijau yaitu EMTK dengan kenaikan 4,88% ke level Rp645 per saham. Sedangkan saham yang di zona merah yakni INCO yang turun 4,05% ke level Rp4.500, diikuti ASII yang turun 2,26% ke level Rp4.00 per saham.
Baca Juga
Adapun, PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) yang baru saja IPO memimpin top gainers siang ini dengan kenaikan 35% ke level Rp135 per saham. Sedangkan dari jajaran saham terboncos yaitu PT Trisula International Tbk. (TRIS) yang turun 24,65% ke level Rp214 per saham.
Sebelumnya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola gerak IHSG saat ini masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan terbatas yang masih terlihat.
Jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi disinyalir masih akan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil dan terkendali dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.
"Peluang koreksi dapat terus dimanfaatkan oleh investor dengan target investasi jangka menengah-panjang, tentunya dengan pemilihan saham yang tepat dengan fundamental yang kuat," paparnya dalam publikasi riset.