Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan akhir November 2023, Kamis (30/11/2023). Saham BBRI, TLKM, ARTO, BREN mendorong peningkatan indeks.
Pukul 09.05 WIB, IHSG naik 0,18% atau 12,85 poin menjadi 7.048,94. Sepanjang pagi ini, indeks sempat menyentuh level 7.059.
Terpantau 185 saham naik, 175 saham turun, dan 198 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Rp11.182 triliun.
Sejumlah saham big cap yang menopang IHSG ialah BBRI naik 0,94%, ARTO naik 0,31%, TLKM naik 1,08%, BMRI naik 0,43%, ASII naik 0,45%, dan BREN naik 1,22%.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG hari ini berpotensi sideways di 7.000-7.080.
"Level support IHSG hari ini berada di 6.980-7.000 dan level resistensi IHSG berada di 7.050-7.080," kata Fanny dalam risetnya, Kamis (30/11/2023).
Baca Juga
Di bursa AS, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis sebesar 0,04%, namun di sisi lain S&P 500 terkoreksi sebesar 0,09%, sementara indeks Nasdaq juga melemah sebesar 0,16% pada akhir perdagangan Rabu (29/11/2023) waktu setempat.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal untuk menguji support garis MA5 meski dengan volume rendah. Jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali membuat Lower Low (LL) level dan menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channel-nya.
Namun jika bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk melakukan rebound dan membuat Higher High (HH) level. Rentang pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.940 hingga 7.100.
Sementara itu, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor energy (ADRO, PTBA, PGAS, AKRA), financials (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), dan cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA).
Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor industrial (ASII, UNTR, IMPC, ARNA), infra (TLKM, TBIG, JSMR, WIKA), non-cyclical (UNVR, HMSP, CPIN, AMRT), dan property (PWON, BSDE, CTRA, DMAS).
Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor technology (GOTO, EMTK, DCII, BUKA) dan transportation (TMAS, SMDR, ASSA, BIRD).
Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor basic material (TPIA, MDKA, INKP, INTP) dan healthcare (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL).
"Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala," papar Wafi.