Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor tambang Grup Sinarmas, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) membukukan kinerja negatif sepanjang kuartal III/2023, usai mencatatkan penurunan laba dan pendapatan sepanjang Januari hingga September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, GEMS mencatatkan pendapatan dari kontrak senilai US$2,05 miliar atau setara Rp31,82 triliun (Kurs jisdor Rp15.487 per dolar AS) di kuartal III/2023. Pendapatan ini turun 0,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,06 miliar.
Pendapatan ini diperoleh dari penjualan luar negeri senilai US$1,41 miliar dan penjualan dalam negeri sebesar US$642,20 juta. Sementara itu, berdasarkan pelanggan, pendapatan dari pihak ketiga adalah sebesar US$1,87 miliar dan pihak berelasi senilai US$117,27 juta.
Meski pendapatan turun, beban pokok pendapatan GEMS tercatat naik menjadi US$1,22 miliar atau meningkat 8,42% dari US$1,13 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Alhasil, laba kotor Golden Energy Mines tercatat turun 11,25% dari US$931,69 juta pada kuartal III/2022, menjadi US$826,86 juta pada kuartal III/2023.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, GEMS membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$386,32 juta atau setara Rp5,98 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Laba bersih ini turun 18,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$472,87 juta.
Baca Juga
Hingga akhir Juni 2023, GEMS membukukan total aset US$1,14 miliar, turun dari akhir Desember 2022 yang senilai US$1,12 miliar. Kas dan setara kas akhir periode GEMS juga turun menjadi US$217,83 juta di kuartal III/2023, dari US$236,95 juta di akhir Desember 2022.
Kemudian, total liabilitas GEMS tercatat turun menjadi US$464,34 juta di semester I/2023, dari US$570,8 juta di 2022. Total liabilitas jangka pendek GEMS tercatat sebesar US$386,04 juta, dan liabilitas jangka panjang sebesar US$78,29 juta. Adapun ekuitas GEMS tercatat naik menjadi US$620,04 juta di akhir September 2023, dari US$558,24 juta di akhir Desember 2022.
Sebelumnya, GEMS melalui dua anak usahanya mengantongi fasilitas pinjaman senilai Rp2,17 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Pinjaman terbaru ini menambah total pinjaman GEMS dari Bank BUMN dalam tiga bulan terakhir dengan limit hingga Rp6,79 triliun.
Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines Sudin SH mengatakan anak usaha GEMS, PT Borneo Indobara (BIB) dan BNI menandatangani perjanjian kredit pada 24 November 2023 untuk fasilitas modal kerja dengan limit pinjaman maksimal Rp1,95 triliun. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 12 bulan.
“Selain itu, BNI dan PT Barasentosa Lestari [BSL] juga menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan limit maksimal Rp225 miliar dan memiliki jangka waktu 12 bulan,” kata Sudin dalam keterbukaan informasi, Selasa (28/11/2023).
Menurut Sudin, transaksi pinjaman ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan dan kinerja operasional perseroan. Selain itu, pinjaman dari BNI akan memperkuat kondisi keuangan perseroan karena tambahan fasilitas modal kerja.