Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menebak Arah Perombakan Direktur Unilever Indonesia (UNVR)

Ira Noviarti, Shiv Sahgal, dan Sandeep Kohli mengajukan pengunduran diri dari jabatannya masing-masing sebagai direktur Unilever Indonesia (UNVR)
Seorang karyawan Hypermart di Karawaci, Banten menata deterjen laundry Rinso milik Unilever./Bloomberg-Dimas Ardian
Seorang karyawan Hypermart di Karawaci, Banten menata deterjen laundry Rinso milik Unilever./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengumumkan pengajuan pengunduran diri tiga direksi perseroan hanya dalam kurun waktu satu bulan. Ketiga direktur mengundurkan diri meski belum genap lima tahun pada jabatannya saat ini.

Direktur dan Sekretaris Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan pada 23 November 2023, Shiv Sahgal dan Sandeep Kohli mengajukan pengunduran diri dari posisi direktur, sehubungan dengan alasan pribadi, yang akan berlaku efektif sejak disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Pengunduran diri tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 19 Desember 2023,” kata Nurdiana dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/11/2023).

Berdasarkan laman resmi Unilever, Shiv Sahgal memangku tugas sebagai Direktur Home Care. Dia ditunjuk sebagai Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan UNVR tanggal 15 Juni 2022 dan efektif menjabat sebagai Direktur mulai 1 Juli 2022.

Shiv bergabung di Unilever setelah akuisisi bisnis body care Sara Lee pada 2011. Shiv telah bekerja di kawasan Asia Tenggara selama lebih dari 15 tahun, yang mana 8 tahun dari masa tersebut dihabiskan di Indonesia. Selama 4 tahun, dia pernah menjabat sebagai Foods Director & Hair Care Director di Unilever Indonesia.

Sebelum bergabung di Unilever Indonesia, Shiv menjabat sebagai CEO Unilever Singapura dan Foods & Refreshments Director untuk Malaysia.

Sementara itu, Sandeep Kohli saat ini mengemban tugas sebagai Direktur Beauty & Wellbeing. Dia juga diangkat sebagai direktur melalui RUPST 15 Juni 2022.

Sandeep bergabung di Unilever pada 1993 sebagai Sales & Marketing Management Trainee di Hindustan Unilever (HUL), India.

Dia telah menjabat beberapa posisi senior dan eksekutif di Unilever seperti Marketing Director & Business Director di Hindustan Unilever (1998), Regional Marketing Director Manila Filipina (2004), Global Marketing Director-D&E di London (2007), VP Foods SEA, ANZ dan China di Singapura (2009), VP Marketing Operations – Asia Tenggara (2012), VP & General Manager Myanmar Kamboja dan Laos (2014), VP BPC Asia Selatan (2016).

Pada 2020, Sandeep pernah duduk di posisi Vice President Beauty & Personal Care dan Board Member Unilever Afrika Utara, Timur Tengah, Turki dan Rusia.

Pada bagian lain, Presiden Direktur UNVR Ira Noviarti mengajukan pengunduran diri pada Oktober lalu. Ira Noviarti diangkat sebagai presdir UNVR melalui RUPS Luar Biasa pada 25 November 2020, yang efektif pada 1 Desember 2020.

Para pemegang saham mayoritas UNVR pun berencana mengusulkan Benjie Yap untuk menggantikan posisi Ira Noviarti. Benjie Yap merupakan petinggi Unilever Filipina yang telah bekerja untuk Unilever selama dua dekade lebih.

Manajemen memastikan tidak ada dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan akibat pengunduran diri direktur.

Secara struktur perusahaan, UNVR memiliki 12 direktur. Selain Ira Noviarti, Shiv Sahgal, dan Sandeep Kohli, direktur yang lainnya adalah Direktur Integrated Operations Enny Hartati Sampurno, Direktur Human Resources Willy Saelan, Direktur Personal Care Ainul Yaqin, Direktur Sales Hernie Raharja, Direktur Nutrition Amaryllis Esti Wijono, Direktur Ice Cream Anindya Garini Hira Murti Triadi, Direktur Finance Vivek Agarwal, Direktur Supply Chain Alper Kulak, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Nurdiana Darus.

Kinerja & Saham

Dari sisi kinerja, UNVR tercatat masih mengalami tekanan pada posisi bottom line. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, Unilever mengantongi laba bersih sebesar Rp4,18 triliun. Capaian tersebut turun 9,16 persen dibandingkan dengan Januari–September 2022 yang kala itu mencapai Rp4,61 triliun.

Penurunan laba ini dipicu oleh penurunan pada penjualan bersih sepanjang Januari–September 2023. Selama periode ini, UNVR mengakumulasi penjualan bersih sebesar Rp30,50 triliun atau 3,28 persen lebih rendah daripada kurun yang sama pada 2022 sebesar Rp31,53 triliun.

Secara rinci, turunnya penjualan perseroan terjadi di seluruh segmen. Segmen home care, misalnya, melemah 4,39% year-on-year (YoY) menjadi Rp19,92 triliun.

Adapun segmen makanan dan minuman meraih penjualan Rp10,58 triliun atau turun 1,11% YoY. Meski masih bergulat dengan penurunan laba dan penjualan, kinerja UNVR sejatinya telah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan semester I/2023. Pada periode ini, laba UNVR tergerus 19,6% sementara penjualan bersih turun 5,5%. J

Jika dikomparasikan secara kuartalan, kinerja UNVR juga menunjukkan pemulihan. Selama periode Juli-September 2023, penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3% quarter-on-quarter (QoQ) dan volume domestik naik 4,3% QoQ.

Sementara itu, saham UNVR juga tertekan akibat isu global yakni boikot produk Israel. Daftar perusahaan yang masuk dalam daftar produk boikot Israel di antaranya dapat dilihat di situs whattoboycott.org.

Di sana terdapat berbagai kategori produk dan perusahaan-perusahaan yang diduga terafiliasi dengan Israel, beserta penjelasan mengapa perusahaan itu masuk dalam daftar boikot. Unilever merupakan salah satu perusahaan yang masuk daftar tersebut. Unilever hadir di Israel di antaranya melalui merek es krim Ben & Jerry’s

"Ben & Jerry's dimiliki oleh Unilever. Ketika Ben & Jerry's memutuskan untuk berhenti menjual produknya di Israel, Unilever menjual hak distribusi Israel kepada Avi Zinger untuk menghindari keputusan mereka dan memaksa nama merek Ben & Jerry's untuk terus menjual di Israel," dikutip dari laman whattoboycott pada Selasa (14/11/2023).

Dilansir dari Bloomberg, pada November 2022 Dewan Independen Ben & Jerry's mengkritik keputusan Unilever sebagai perusahaan induk yang mengizinkan penjualan es krimnya di pemukiman Tepi Barat (West Bank) melalui pihak ketiga. Dewan tersebut menilai bahwa penjualan di sana tidak sejalan dengan hukum internasional, hak asasi manusia (HAM), dan misi sosial Ben & Jerry's, karena pendudukan Israel terhadap Palestina.

"Posisi Ben & Jerry jelas: penjualan produk berlogo Ben & Jerry di Wilayah Pendudukan Palestina bertentangan dengan nilai-nilai kami," ujar Dewan Independen Ben & Jerry's kepada Bloomberg, November 2022 lalu.

Secara umum, saham-saham Unilever di berbagai negara berada dalam fase penurunan secara year-to-date (ytd) bahkan selama sebulan terakhir. Pergerakan itu terlihat dari sejumlah bursa saham besar, seperti London Stock Exchange (LSE), New York Stock Exchange (NYSE), bursa saham Eropa yaitu Euronext N.V, dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper