Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Astra, Arkora Hydro (ARKO) Siap Berpartisipasi di Bursa Karbon

Grup Astra, PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), memiliki rencana untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia.
Grup Astra, PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), memiliki rencana untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia. Istimewa
Grup Astra, PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), memiliki rencana untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pembangkit listrik Grup Astra, PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), memiliki rencana untuk berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa Karbon Indonesia

Presiden Direktur Arkora Hydro, Aldo Artoko, mengungkapkan bahwa ARKO melihat potensi besar yang dapat diakses melalui perdagangan karbon. Menurutnya, potensi ini akan menjadi pendorong positif bagi ARKO sebagai emiten penghasil karbon kredit.

“ARKO dengan senang hati akan turut berpartisipasi dalam perdagangan karbon,” ujar Aldo kepada Bisnis, Minggu (26/11/2023). 

Meskipun tidak merinci proyek mana yang akan didaftarkan di Bursa Karbon, Aldo menyatakan bahwa kehadiran bursa karbon akan memberikan dampak positif bagi ARKO sebagai penyedia listrik ramah lingkungan atau energi baru dan terbarukan. Terlebih lagi, dengan peningkatan penggunaan energi ramah lingkungan ke depan, ARKO melihat peluang yang semakin meningkat.

Menurut Aldo, potensi bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia masih sangat besar. Data dari PLN menunjukkan bahwa skenario Accelerated EBT sepanjang tahun 2023-2032 meningkat menjadi 22,8 GW, sementara rencana pengembangan pembangkit EBT hidro berdasarkan Rencana Umum Pembangunan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 mencapai 10,3 GW.

"Hal ini tentunya sejalan dengan target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060," tambahnya. 

Aldo menyatakan bahwa ARKO akan berupaya memberikan kontribusi maksimal dalam pemenuhan EBT melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sesuai dengan komitmen mereka kepada mitra strategis, yaitu PLN, dan sejalan dengan target pemerintah mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060.

ARKO saat ini memiliki pipeline PLTA dengan kapasitas lebih dari 200 MW. Hal ini menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus berkembang dan memperkuat posisi mereka, baik dari segi pertumbuhan usaha maupun keuangan perusahaan ke depannya. ARKO berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung peralihan ke energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. 

Sepanjang 2023 ARKO memiliki pipeline sebesar 220 megawatt atau naik 120 Megawatt, naik 120% dibandingkan periode tahun lalu sebesar 110 megawatt.  

“Dari pipeline tersebut tersebar di 4 pulau besar, mayoritas site baru yang dibidik didominasi di Kalimantan,” kata Aldo.  

Aldo mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus pada ekspansi berdasarkan pipeline yang telah dirancang. Terutama ekspansi dengan opsi melakukan akuisisi menjadi perhatian ARKO. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper