Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed dalam rentang level 6.960-7.020 pada akhir pekan ini, Jumat (24/11/2023). Di tengah proyeksi ini, investor dapat mencermati saham BRIS, MIDI, dan MDKA.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada November 2023 kembali mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6%. Adapun suku bunga deposit facility tercatat 5,25%, dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%.
Kebijakan itu berfungsi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah inflasi barang impor (imported inflation). Di sisi lain, meskipun suku bunga tinggi, permintaan kredit perbankan tetap terakselerasi 8,99% YoY pada Oktober 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 8,96% YoY.
“Solidnya penyaluran kredit mencerminkan sektor industri dan konsumsi resilient akibat ditopang oleh kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas serta pertumbuhan ekonomi domestik,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Dari mancanegara, Ratih mengatakan bahwa data awal PMI manufaktur versi Hamburg Commercial Bank (HCOB) di kawasan Eropa pada November 2023 masih terkontraksi sebesar 43,8, namun lebih tinggi dari bulan Oktober sebesar 43,1.
Baca Juga
Sejalan dengan hasil tersebut, rilis awal PMI manufaktur Inggris menurut S&P Global juga mengalami perbaikan di level 46,7, lebih tinggi dari Oktober 2023 sebesar 44,8.
Dari Asia, Badan Pusat Statistik Singapura melaporkan inflasi tahunan pada Oktober 2023 tumbuh 4,7%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 4,1% dan menjadi yang tertinggi sejak Mei 2023. Meningkatnya inflasi tahunan didorong sektor perumahan, transportasi dan tempat wisata.
Berikut saham-saham pilihan menurut Ajaib Sekuritas:
Buy:1.625
TP: 1.675
Stop loss: <1.580
Ratih mengatakan bahwa BRIS akan melanjutkan fase bullish di atas MA (5,20,100). Sementara itu, volume meningkat seiring dengan kenaikan harga.
Per September 2023 total financing BRIS tumbuh 16% YoY menjadi Rp231,68 triliun. Margin income tumbuh 15,75% YoY menjadi Rp16,44 triliun. Laba bersih sebelum pencadangan tercatat naik 13,57% YoY menjadi Rp7,91 triliun.
Alhasil, laba bersih setelah pajak naik 31,05% secara tahunan menjadi Rp4,2 triliun. Adapun secara nasional penyaluran pembiayaan syariah pada Oktober 2023 tumbuh 14,68% yoy.
Buy: 472
TP: 488
Stop loss: <460
Selain itu, Ratih menilai MIDI berpotensi bullish reversal dari bearish jangka pendek di atas MA (5,20,100), membentuk long white candle diiringi volume yang meningkat. MACD bar histogram melemah terbatas dan stochastic crossing di area oversold.
MIDI mencatatkan kenaikan pendapatan bersih hingga September 2023 sebesar 11,81% YoY menjadi Rp12,92 triliun. Secara bottomline, laba bersih terakselerasi 26,48% YoY menjadi Rp390,51 miliar. Belanja modal MIDI pada 2023 dianggarkan Rp1,6 triliun, adapun Rp1 triliun dialokasikan untuk penambahan gerai Alfamidi dan Rp600 miliar untuk gerai Lawson.
Buy:2.250
TP: 2.330
Stop loss: <2.100
Saham MDKA berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk bullish piercing di area support. Indikator stochastic golden cross dan MACD bar histogram positif.
MDKA membukukan pendapatan per September 2023 (9M23) US$1,17 miliar (+86,9% YoY) akibat naiknya penjualan NPI dan nickel matte dari smelter ZHN dengan kapasitas produksi 50 ribu ton per tahun yang mulai dioperasikan di tahun 2023.
_____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.