Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Balik Terpilihnya Multivision Plus (RAAM) ke Dalam Indeks FTSE

Emiten Raam Punjabi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) masuk indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE) dalam kategori micro cap.
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik Raam Punjabi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menorehkan capaian baru setelah masuk indeks The Financial Times Stock Exchange (FTSE) dalam kategori micro cap

Direktur Keuangan RAAM Vikas Chand Sharma menyampaikan bahwa faktor terpilihnya perseroan ke dalam indeks FTSE diyakini telah melalui beberapa penilaian dan riset dari institusi terkait. 

Contohnya, dari sisi kinerja RAAM yang terus membaik dan mengalami pertumbuhan, kuatnya pangsa pasar, manajemen yang kompeten, serta ditunjang pengalaman lebih dari 50 tahun di industri perfilman Indonesia. 

"Hal ini yang kami rasa bisa menempatkan kami menjadi salah satu perusahaan yang masuk dalam Financial Times Stock Exchange," ujar Vikas Chand saat dihubungi Bisnis pada Selasa (21/11/2023).

Menurutnya, kehadiran RAAM dalam indeks FTSE akan membuka banyak peluang bagi perseroan. Mengingat, indeks ini dihuni berbagai perusahaan multinasional sehingga berpotensi menjadi incaran investor dunia. 

Dari sisi kinerja, RAAM menorehkan pertumbuhan pendapatan sepanjang kuartal III/2023 tetapi bottom line tercatat turun di tengah kenaikan sejumlah pos beban.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, RAAM mengantongi pendapatan sebesar Rp231,06 miliar, tumbuh 1,82% dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp226,94 miliar.

Kontributor pendapatan tertinggi adalah sinetron yang meraih Rp109,45 miliar, naik 25,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi itu diikuti oleh film sebesar Rp50 miliar dan digital sebanyak Rp34,80 miliar.

Kontributor lainnya adalah tiket serta makanan dan minuman (F&B) yang masing-masing berkontribusi sebesar Rp27,67 miliar dan Rp9,02 miliar.

Dengan demikian, laba bruto RAAM tercatat meningkat 16,16% year-on-year (YoY) menjadi Rp142,61 miliar. Kenaikan ini terjadi di tengah turunnya beban pokok penjualan sebesar 17,77% YoY menjadi Rp88,45 miliar.

Setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lain, RAAM menorehkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp75,87 miliar atau menurun 33,39% secara tahunan. 

Di lantai bursa, saham RAAM melemah 1,48% menuju level Rp665 pada hari ini, Selasa (21/11). Price to earning ratio tercatat mencapai 60,33 kali dan price to book value 3,50 kali dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,12 triliun. 

-----------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper