Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smelter HPAL Harita Nickel (NCKL) Beroperasi Pertengahan 2024

Smelter Harita Nickel (NCKL) ditargetkan akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas produksi 65.000 ton kandungan nikel per tahun MHP.
Pabrik bahan baku baterai mobil listrik yang dibangun oleh Harita Nickel di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan sudah memasuki tahap konstruksi akhir. Istimewa/Harita Nickel
Pabrik bahan baku baterai mobil listrik yang dibangun oleh Harita Nickel di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan sudah memasuki tahap konstruksi akhir. Istimewa/Harita Nickel

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) menargetkan fasilitas pemurnian atau smelter berbasis High Pressure Acid Leach (HPAL) berkapasitas 65.000 ton per tahun beroperasi pada pertengahan 2024. 

Direktur Utama Harita Nickel Roy Arman Arfandy mengungkapkan bahwa NCKL saat ini tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian HPAL kedua. Fasilitas ini diharapkan dapat memulai operasinya di pertengahan tahun depan. 

"Kapasitas produksi Mixed Hidroxide Precipitate (MHP) HPAL ini sebesar 65.000 ton metal nikel per tahun," kata Roy kepada Bisnis, Selasa (21/11/2023).

Pembangunan HPAL ini dilakukan melalui entitas anak yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC). Fasilitas tersebut ditargetkan akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas produksi 65.000 ton kandungan nikel per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). 

NCKL memiliki rencana ekspansi dengan meningkatkan kapasitas produksi masing-masing sebesar 120 ribu ton metal per tahun untuk feronikel dan MHP hingga akhir 2024. Selain itu, kapasitas feronikel diharapkan akan bertambah seiring dengan rencana pembangunan smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ketiga yang direncanakan beroperasi pada 2025.

Pembangunan RKEF akan dilakukan melalui entitas asosiasi yaitu PT Karunia Permai Sentosa (KPS) yang ditargetkan memiliki 12 jalur produksi dengan kapasitas produksi 185.000 ton kandungan nikel feronikel per tahun.

Roy menegaskan komitmen NCKL untuk terus melanjutkan proyek-proyek yang telah direncanakan sebelumnya.

"Kami akan menjalankan operasional secara efisien agar semua proyek berjalan dengan baik dan tepat waktu," katanya.

Saat ini, Harita Nickel memiliki izin usaha pertambangan (IUP) seluas sekitar 9.000 hektare, yang terdiri dari empat konsesi tambang. Dua tambang sudah beroperasi, sementara dua tambang lainnya akan diaktifkan untuk mendukung pasokan bahan baku bijih nikel di masa mendatang. 

Roy juga menegaskan niat NCKL untuk terus meningkatkan usia tambang dan cadangan bijih nikel dengan mengakuisisi konsesi tambang baru dan menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang lokal.

Dengan proyek-proyek ini, NCKL berharap dapat memperkuat posisinya di industri nikel dan mendukung pertumbuhan sektor pertambangan dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper