Marcap BREN Tembus Rp910 Triliun, Prajogo Pangestu jadi Orang Terkaya ke-25 di Dunia

Bisnis.com, JAKARTA - Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia per Senin (20/11/2023) dan ke-25 di dunia seiring dengan moncernya kinerja sejumlah saham yang dimilikinya seperti BRPT, BREN, CUAN, dan TPIA. Bahkan, kapitalisasi pasar (market capitalization/ market cap) BREN telah menembus Rp910 triliun.

Kekayaan Prajogo Pangestu mencapai US$46,2 miliar atau sekitar Rp712,35 triliun (estimasi kurs Rp15.419 per dolar AS), mengutip data Forbes Real Time Billionaires.

Prajogo Pangestu mengalahkan sejumlah nama besar lainnya, seperti Low Tuck Kwong dengan kekayaan US$27,6 miliar (Rp425,56 triliun), Budi Hartono US$24,8 miliar (Rp382,39 trilun), Michael Hartono US$23,7 miliar (Rp365,43 triliun).

Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

1. Prajogo Pangestu (US$46,2 miliar)
2. Low Tuck Kwong (US$27,6 miliar)
3. Budi Hartono (US$24,8 miliar)
4. Michael Hartono (US$23,7 miliar)
5. Sri Prakash Lohia (US$8,5 miliar)
6. Chairul Tanjung (US$5,8 miliar)
7. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$4,8 miliar)
8. Dewi Kam (US$4,5 miliar)
9. Djoko Susanto (US$4,3 miliar)
10. Keluarga Tahir (US$4,3 miliar)

*Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per Senin (20/11/2023).

Di dunia, posisi Prajogo Pangestu mengalahkan kekayaan sejumlah nama besar, seperti filantropis MacKenzie Scott yang juga manan istri Jeff Bezos dengan kekayaan US$39,2 miliar, Li Ka-Shing konglomerat nomor satu di Hong Kong dengan kekayaan US$36,3 miliar, hingga Phil Knight salah satu pendiri raksasa sepatu Nike dengan kekayaan US$42,2 miliar.

Kenaikan kekayaan Prajogo Pangestu tak lepas dari kinerja saham miliknya. Emiten anyar di bidang EBT PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) misalnya, berhasil menyalip kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sehingga menjadi emiten kedua terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per Senin (20/11/2023), BREN mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp910 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan BBRI senilai Rp788 triliun.

Saham BREN kini berada di level Rp6.800. Harga saham BREN yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) itu melesat 771,79% setelah listing di BEI pada 9 Oktober 2023 di harga Rp780.

Kapitalisasi BREN yang bercokol di posisi kedua juga telah melewati kapitalisasi emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Rp648 triliun, selanjutnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp543 triliun, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) Rp529 triliun.

Perbesar

Di urutan ketujuh, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memiliki kapitalisasi pasar Rp356 triliun, selanjutnya PT Candra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) sebesar Rp250 triliun, PT Astra International Tbk. (ASII) Rp235 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang tercatat sebesar Rp184 triliun.

BREN sendiri baru resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Oktober 2023. BREN menawarkan saham sebanyak 4,01 miliar sehingga meraih dana IPO Rp3,13 triliun.

Setelah resmi melantai BREN sendiri tercatat mencetak kenaikan saham hingga Auto Rejection Atas (ARA) 6 kali termasuk saat hari perdana perdagangannya. 

Meskipun baru melantai di bursa, BREN sudah memberikan ancang-ancang aksi korporasi yang dilakukan termasuk rencana akuisisi atas perusahaan energi baru terbarukan baik di dalam negeri maupun luar negeri.

BREN juga mengumumkan Proyek Salak Binary milik anak usaha Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR) menargetkan commercial operation date (COD) akhir 2023. Proyek Salak Binary dengan penambahan kapasitas sebesar 15 megawatt (gross) sudah mencapai milestone penting yaitu mechanical completion dengan total kemajuan mencapai 95,26 persen.  

Selain melaporkan perkembangan Proyek Salak Binary, BREN melaporkan penambahan kapasitas atas unit pembangkit yang sudah beroperasi saat ini dengan melakukan proyek retrofit menggunakan teknologi mutakhir dan menambah kapasitas peralatan penunjang. 

Daftar 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar per Senin (20/11/2023)

1. BBCA Rp1.083 triliun
2. BREN Rp910 triliun
3. BBRI Rp788 triliun
4. BYAN Rp648 triliun
5. BMRI Rp543 triliun
6. AMMN Rp529 triliun
7. TLKM Rp356 triliun
8. TPIA Rp250 triliun
9. ASII Rp235 triliun
10. BBNI Rp184 triliun

Di sisi lain, emiten Prajogo Pangestu lainnya juga mencatatkan kinerja saham yang cerah. Pada Senin (20/11/2023), saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) berada di posisi Rp1.140 dengan kapitalisasi pasar Rp106,87 triliun. Sepanjang 2023, saham BRPT naik 50,99%.

Anak usaha BRPT di sektor petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mencatatkan saham di posisi Rp2.890. Saham TPIA naik 12,45% sepanjang 2023.

Di sektor batu bara, ada entitas bisnis Prajogo Pangestu lainnya, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). CUAN masuk Bursa pada 8 Maret 2023 di harga Rp220. Kini, saham CUAN melesat ke Rp6.800 dengan kapitalisasi pasar Rp76,44 triliun.