Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenparekraf dan BEI Dorong Pelaku Industri Cari Dana IPO

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) tawarkan solusi IPO.
Pandu Gumilar, Redaksi
Pandu Gumilar & Redaksi - Bisnis.com
Kamis, 16 November 2023 | 16:26
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023)./BISNIS-Ni Luh Anggela
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023)./BISNIS-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Permodalan masih menjadi salah satu tantangan besar bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) tawarkan solusi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Kemenparekraf dan BEI menggelar kegiatan Demo Day KreatIPO di Hotel Westin, Jakarta pada Senin (13/11/2023). Dalam acara tersebut, para pelaku parekraf difasilitasi untuk mempresentasikan produk atau layanan mereka kepada stakeholder pasar modal, seperti emisi penjamin efek atau underwriter, serta lembaga dan profesi penunjang pasar modal lainnya.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani dalam sambutannya menyampaikan, pesan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, agar pelaku parekraf teredukasi terkait IPO.

“Menparekraf menyampaikan, teruskan dan ini penting sekali karena model pembiayaan dari IPO ini menjadi salah satu cara pengembangan industri parekraf.” kata Rizki dalam keterangan resmi, Senin (13/11/2023).

Program Demo Day KreatIPO merupakan rangkaian program Roadshow Usaha Parekraf menuju IPO yang akan menjadi pembelajaran bagi para pelaku parekraf. Nantinya, mereka akan menerima timbal balik dari para underwriter dan perusahan profesi penunjang pasar modal. Sehingga, dapat membantu mereka menyempurnakan usaha dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

“Kami mendorong teman-teman pelaku usaha parekraf  ini untuk upskilling sehingga bisa menjadi lebih besar, karena dengan demikian target penyerapan lapangan tenaga kerja dan target investasi sebesar Rp40 triliun tahun depan juga bisa kita capai bersama.” ungkap Rizki.

Selain itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, ada 9 pelaku usaha parekraf yang melaksanakan Demo Day dalam acara tersebut.

Di antaranya adalah PT Lokal Kreasi Indonesia, PT Sekarmas Nusantara, PT Baba Rafi Enterprise, PT Citra Menara Mas, PT Sakti Kinerja Kolaborasindo, PT Tigapilar Berkah Abadi, PT Reservasi Indonesia Sejahtera, PT Sentra Vidya Utama, dan PT Ide Bangsa Mahardhika.

Hayun pun mengatakan bahwa Kemenparekraf berkolaborasi dengan dengan IDX Incubator untuk menginisiasi rangkaian program agar para pelaku parekraf dapat siap pitching dengan underwriter.

“Karena pada saat bapak ibu nanti akan IPO, diskusi paling banyak itu dengan underwriter dalam persiapannya. Jadi silakan bapak ibu semuanya untuk dapat memanfaatkan forum ini sebagai forum untuk koordinasi, komunikasi dengan para underwriter, kemudian dengan lembaga keuangan, maupun dengan BEI.” kata Hayun dalam keterangan resmi, Kamis (16/11/2023).

Di sisi lain, Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan bahwa BEI siap memberikan pendampingan untuk pelaku parekraf yang ingin memanfaatkan pendanaan pasar modal dari perusahaan terbuka melalui IPO.

“Saya mewakili Bursa Efek Indonesia mengucapkan terima kasih atas inisiatif kerja sama ini yang juga sejalan untuk mengajak lebih banyak perusahan kecil dan menengah Indonesia khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat semakin bertumbuh dan berkembang melalui pendanaan di pasar modal.” kata Iman.

Dalam kesempatan yang sama, Kemenparekraf dan BEI teken nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kerja sama sebagai bentuk kerja sama dalam mendorong dan mengakselerasi pelaku parekraf untuk go public dengan skema IPO. (Daffa Naufal Ramadhan)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar & Redaksi
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper