Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Senin (13/11/2023) setelah IHSG mengalami kenaikan tipis pekan lalu.
Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan IHSG masih akan menguji support area di 6.750-6.780 pada Senin (13/11/2023). Pasalnya secara teknikal IHSG melemah dibawah MA5 yakni level 6.834 pada Jumat (10/11/2023). Pelemahan ini pun didukung dengan kecenderungan penurunan Stochastic RSI dari overbought area.
Neraca Perdagangan Indonesia (NPI), ekspor dan impor Indonesia akan dirilis Rabu (15/11). Surplus NPI diperkirakan turun ke US$3.3 miliar di Oktober 2023. Sementara, perlambatan ekspor dan impor mulai terbatas ke 15.6% yoy dan 8.7% yoy di Oktober 2023.
Masih dari data ekonomi, AS dan Inggris akan merilis data inflasi bulan Oktober 2023 di Selasa (14/11) dan Rabu (15/11). Realisasi inflasi tersebut berpotensi menentukan arah kebijakan dari bank sentral dari masing-masing negara di sisa tahun 2023.
"Dengan demikian, pasar dapat mencermati saham dengan peluang rebound dan rebound lanjutan seperti ADRO, BBTM, SIDO, EXCL, BIRD dan SCMA," sebut Tim Riset Phintraco.
Sementara itu, Analis KB Valbury Sekuritas Adrian Alamsyah menyatakan secara teknikal IHSG nampak masih kesulitan untuk dapat bertahan diatas EMA200 sebagai resistancenya atau di level 6.857.
Baca Juga
"Support IHSG saat ini terdekat pada level 6740-6780. Pada pekan depan, pergerakan IHSG akan didorong oleh sentimen global dan domestik. Dari AS akan ada rilis data inflasi, data penjualan retail & data perizinan bangunan periode oktober. Dari dalam negeri sendiri akan ada perilisan data Neraca Perdagangan Indonesia (ekspor & impor)
yang akan dirilis Rabu (15/11) nanti," ungkapnya.
Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan IHSG bergerak terkoreksi 0,4% ke 6.809 disertai dengan munculnya volume penjualan pada akhir perdagangan Jumat lalu, namun koreksi IHSG masih tertahan oleh MA20.
“Selama IHSG belum mampu menembus area resistance terdekatnya di 6.887, maka posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave ii dari wave [iii]. Hal tersebut berarti IHSG masih rawan berbalik terkoreksi untuk menguji 6.734 terlebih dahulu,” tulis riset MNC Sekuritas, Minggu (12/11/2023).
Apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 6.639 sebagai supportnya, maka IHSG masih berpeluang bergerak menguat untuk menguji kembali rentang area 6.881-6.938.
MNC Sekuritas memprediksi IHSG pada perdagangan besok, Senin (13/11/2023) akan bergerak pada kisaran support 6.760-6.639, dan resistensi di level 6.887-6.986.
Review IHSG Pekan Lalu
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 0,30% menjadi 6.809 sepanjang pekan lalu dari 6.788 pada penutupan pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian saham mengalami peningkatan sebesar 16,60% menjadi Rp12,77 triliun dari Rp10,95 triliun pada pekan sebelumnya. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham Bursa meningkat sebesar 1,28% menjadi Rp10.688 triliun dari Rp10.553 triliun.
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian saham mengalami perubahan, yaitu turun sebesar 11,36% menjadi 1.115.185 kali transaksi dari 1.258.036. Akan tetapi, rata-rata volume transaksi harian saham turun sebesar 16,34% menjadi 19,11 miliar saham dari 22,84 miliar saham.
Sementara itu, di Bursa AS, indeks utama seperti S&P 500 mengalami kenaikan, begitu juga dengan Dow Jones dan Nasdaq pada akhir perdagangan Jumat (10/11/2023) waktu setempat.
Saat ini, investor global menantikan data ekonomi utama AS untuk mendapatkan lebih banyak isyarat mengenai jalur kebijakan moneter.
Wall Street bangkit setelah pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyoroti kemungkinan pengetatan suku bunga bakal dilanjut jika diperlukan. Hal itu lantas membuat para investor melihat celah penurunan suku bunga dari The Fed.
Namun, mereka masih memperhitungkan kemungkinan 62% penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan Juni, menurut indikator FedWatch CME Group.
Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyebutkan IHSG terlihat melakukan koreksi dan terlihat masih menguji support garis MA200 dengan volume rendah.
“Selama tidak membuat Lower Low (LL) level maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA(50,100),” katanya dalam riset harian. Namun jika membuat LL level maka berpeluang untuk menguji menguji level terendahnya di Oktober 2023.
Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG ditutup melemah di posisi 6.809 atau turun 0,42%. Sepanjang perdagangan indeks komposit bergerak di level 6.843 hingga 6.801. Sebanyak 184 saham naik, 333 saham turun dan sisanya 227 stagnan. Sementara kapitalisasi pasar bergerak ke posisi Rp10.719,89 triliun.