Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memprediksi adanya kenaikan jumlah penumpang setidaknya sekitar 30% pada masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya melihat adanya kenaikan permintaan selama masa angkutan Nataru 2024. Seiring dengan hal tersebut, GIAA memproyeksikan pertumbuhan penumpang hingga mencapai 30% selama masa angkutan Nataru 2024.
"Biasanya sih akan naik 20%-30% dibandingkan Nataru sebelumnya," kata Irfan saat dihubungi, Senin (13/11/2023).
Adapun, seiring dengan potensi pertumbuhan tersebut, Garuda Indonesia juga telah menyiapkan penambahan frekuensi penerbangan pada beberapa destinasi. Meski demikian, dirinya belum memperinci secara detail rute mana yang akan ditambah frekuensi penerbangannya.
Irfan menuturkan, penambahan frekuensi penerbangan tersebut akan memperhatikan tingkat permintaan yang ada pada masing-masing rute.
“Jumlah penambahannya belum final, nanti akan diinformasikan kembali. Tetapi, pastinya ini (penambahan penerbangan) akan sesuai dengan permintaan,” kata Irfan.
Baca Juga
Apabila melihat data dari tahun lalu, GIAA mempersiapkan sedikitnya 1,3 juta kursi penerbangan pada periode peak season Natal dan Tahun Baru 2022-2023. Optimalisasi kapasitas penerbangan tersebut terdiri dari 503.407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116.267 kursi penerbangan untuk rute International yang dilayani oleh Garuda Indonesia.
Sementara itu, anak usaha GIAA, Citilink mempersiapkan sedikitnya 684.682 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 34.560 kursi penerbangan untuk rute internasional.
Ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah penambahan frekuensi serta pengoperasian pesawat berbadan besar yang dilaksanakan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) pada sejumlah rute penerbangan yang memiliki potensi pertumbuhan penumpang yang tinggi.